Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. CEO General Motors Corp Rick Wagoner mengatakan pihaknya sudah mendapatkan suntikan dana seperti yang diharapkan sebesar US$ 9,4 miliar untuk 24 hari ke depan. Namun, para investor bertaruh, dana itu tidaklah cukup.
Akibatnya, kemarin saham GM anjlok ke level terendah pada bulan ini di bursa New York. Saham GM anjlok 97 sen atau 22% menjadi US$ 3,52, yang merupakan penurunan terbesar sejak 10 November lalu. Bahkan, jika dibandingkan, penurunan GM kali ini merupakan yang terparah diantara 30 saham lain di Dow Jones Industrial Average.
Adanya penurunan harga saham ini secara langsung menghilangkan adanya kenaikan sebesar 23% pada 19 Desember lalu. Pada waktu itu, saham GM terdongkrak setelah menerima bantuan bailout dari Pemerintah AS dengan sejumlah persyaratan seperti menutup sejumlah pabrik, memperkuat brand dan mengurangi jumlah utang.
“Sepertinya sangat tidak mungkin bagi manajemen untuk melakukan perubahan secara dramatis hanya dalam kurun waktu yang singkat,” jelas Edward Altman, finance professor di New York University.
Presiden George W Bush sendiri berjanji akan kembali memberikan pinjaman sebesar US$ 4 miliar pada 29 Desember dan tambahan lainnya senilai US$ 5,4 miliar pada 16 Januari mendatang. Dana sebesar itu dinilai cukup bagi GM untuk bertahan, setidaknya sampai Presiden terpilih Barack Obama masuk kantor pada 20 Januari. Lalu, jika Kongres menggelontorkan kembali dana tambahan dari program Troubled Asset Relief Program (TARP), GM akan mendapatkan tambahan dana sebesar US$ 4 miliar pada 17 Februari.