Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tarif sudah diberlakukan dan prospek lebih banyak bisnis yang melambat menghambat kemampuan perusahaan untuk merencanakan bisnis mereka. Para pelaku bisnis juga ramai-ramai mengubah jalur pasokan dan relokasi beberapa bisnis dari China. Gelombang tarif berikutnya akan menghantam konsumen untuk pertama kalinya.
“Aksi jual besar-besaran ini adalah pertanda pengenaan tarif Desember. Sulit untuk mengatakan bagaimana ini akan mempengaruhi ekonomi," kata Ablin.
Ablin juga mengatakan, pasar bisa melihat aksi jual yang lebih besar jika tarif diberlakukan, tetapi dia mencatat bahwa tahun lalu ketika saham tergelincir pada bulan Desember, The Fed menaikkan suku bunga. Sekarang, bank sentral telah membalikkan kebijakannya, dengan tiga kali penurunan suku bunga dari Juli hingga Oktober.
Baca Juga: Gelombang gagal bayar melanda pasar obligasi China, jumlahnya diramal tembus rekor
"Saya pikir kesepakatan perdagangan itu penting, tetapi apakah itu batas waktu 15 Desember atau tidak, jangan percaya itu akan memiliki dampak yang sama dengan kenaikan suku bunga jangka pendek," kata Ablin.
Ablin memprediksi, kesepakatan perdagangan masih bisa terjadi, dan itu akan menjadi hal yang positif. “Ini mungkin taktik negosiasi 11 jam semata. China juga mengalami tekanan yang cukup besar. Harga daging babi meroket. Harga kedelai sangat tinggi, dan mereka menatap inflasi yang relatif serius, "kata Ablin
Ablin mengatakan kesepakatan tahap pertama masuk akal, dan itulah yang diharapkan pasar. “Mengingat situasi Hong Kong dan semua hal lainnya, saya pikir akan sulit bagi Presiden Xi untuk berjabat tangan dalam suatu kesepakatan besar-besaran,” katanya.
Di sisi lain, Trump harus menunjukkan bahwa dia harus membuat kesepakatan yang sulit secara politis, karena yang lemah akan diserang oleh Demokrat.