kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar cemas, apa yang terjadi jika Trump memberlakukan tarif baru pada 15 Desember?


Kamis, 05 Desember 2019 / 09:41 WIB
Pasar cemas, apa yang terjadi jika Trump memberlakukan tarif baru pada 15 Desember?
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor telah menunggu tanggal 15 Desember sebagai titik puncak untuk pasar saham. Mereka berharap, AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan tahap pertama dan pasar saham kemudian akan melejit lebih tinggi. Dengan demikian, akhir tahun ini akan diakhiri dengan peningkatan bulan Desember.

Akan tetapi, pernyataan Presiden Donald Trump pada Selasa (3/12) bahwa ia dapat menunggu sampai setelah pemilihan umum tahun depan untuk kesepakatan dagang semakin menambah kegelisahan yang berkembang. Apalagi perundingan perdagangan tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan baru.

Sejak pernyataan Trump itu, pasar saham terpukul keras di mana indeks Dow Jones turun 278 poin atau 1% menjadi 27.503, melampaui penurunan 268 poin pada Senin.

Baca Juga: Beri perlawanan soal UU Xinjiang, ini yang bisa dilakukan China ke AS

15 Desember adalah tanggal di mana tarif barang lain senilai US$ 156 miliar akan diberlakukan. Para ekonom menilai, tarif ini berpotensi paling merusak, karena mereka langsung menargetkan barang-barang konsumen.

“Saya pikir investor menggunakan 15 Desember sebagai barometer. Mungkin ini barometer paling murni dan paling sederhana, untuk melihat apakah ada kemajuan. Jika tidak, kami mungkin akan pincang di sisa tahun ini," kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Wealth Advisors kepada CNBC.

Beberapa pedagang memandang komentar Trump sebagai taktik tawar-menawar. Namun, tindakan presiden selama beberapa hari terakhir telah mengirimkan pengingat bahwa ia berniat untuk bermain keras di perdagangan, tidak hanya dengan China tetapi dengan mitra dagang lainnya, setelah ancaman tarif baru di Brasil, Argentina dan Prancis.

Baca Juga: Bursa Asia menghijau di tengah kebingungan seputar perdagangan AS-China

"Itulah sebabnya pasar mulai mengatur ulang harapan mereka," kata Daniel Deming, direktur pelaksana di KKM Financial seperti yang dikutip dari CNBC. "Apakah ini hanya bagian dari permainan atau ini sesuatu yang akan mereka perjuangkan?"

Ekspektasi pada hari-hari terakhir bulan November sangat tinggi bahwa akan ada kesepakatan sebelum batas waktu yang ditentukan. Biasanya, bulan Desember sering positif untuk saham, tetapi tahun lalu pasar kehilangan sekitar 9% dalam sebulan.

Baca Juga: Wall Street rebound dari penurunan beruntun 3 hari, lagi-lagi karena Trump

“Sepertinya tahap satu bisa diselesaikan. Dalam beberapa hari terakhir, pola pikir itu telah ditantang di pasar, dan itulah yang Anda lihat. ... Kemudian Anda mendapatkan dampak psikologis dari tahun lalu yang masuk ke pikiran orang," kata Deming.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa bahwa Trump akan memberlakukan tarif sesuai jadwal jika dia tidak mendapatkan kesepakatan yang dia inginkan. Dia juga mengatakan tidak ada pembicaraan tingkat tinggi yang dijadwalkan, dan situasi di Hong Kong telah menjadi faktor yang mempengaruhi perundingan. Melansir Reuters, Trump telah menandatangani legislasi yang mendukung para pengunjuk rasa Hong Kong pada pekan lalu.

Baca Juga: Kabar terbaru, AS-China ternyata lebih dekat dengan kesepakatan dagang

“Variabel baru adalah situasi Hong Kong. Itu kehidupan yang rumit bagi Presiden Xi (Jinping). Mereka agak kesal ketika presiden menandatangani RUU itu,” kata Ross seraya menambahkan bahwa RUU itu akan menjadi bukti veto karena dukungannya yang luas di Senat.

Pilihan yang sulit

Ablin mengatakan, investor dihadapkan pada pilihan yang sulit. “Salah satunya, ‘Saya memesan 30% tahun ini. Saya tidak perlu lebih serakah dari posisi saya saat ini. Hal lainnya adalah jika saya menunggu dua atau tiga minggu, saya bisa mendorong capital gain saya ke 2020," katanya. "Kita akan melihat bagaimana investor akan jatuh pada kondisi itu."

Baca Juga: Komentar Trump dan RUU Uighur merusak prospek kesepakatan AS-China

Tarif sudah diberlakukan dan prospek lebih banyak bisnis yang melambat menghambat kemampuan perusahaan untuk merencanakan bisnis mereka. Para pelaku bisnis juga ramai-ramai mengubah jalur pasokan dan relokasi beberapa bisnis dari China. Gelombang tarif berikutnya akan menghantam konsumen untuk pertama kalinya.

“Aksi jual besar-besaran ini adalah pertanda pengenaan tarif Desember. Sulit untuk mengatakan bagaimana ini akan mempengaruhi ekonomi," kata Ablin.

Ablin juga mengatakan, pasar bisa melihat aksi jual yang lebih besar jika tarif diberlakukan, tetapi dia mencatat bahwa tahun lalu ketika saham tergelincir pada bulan Desember, The Fed menaikkan suku bunga. Sekarang, bank sentral telah membalikkan kebijakannya, dengan tiga kali penurunan suku bunga dari Juli hingga Oktober.

Baca Juga: Gelombang gagal bayar melanda pasar obligasi China, jumlahnya diramal tembus rekor

"Saya pikir kesepakatan perdagangan itu penting, tetapi apakah itu batas waktu 15 Desember atau tidak, jangan percaya itu akan memiliki dampak yang sama dengan kenaikan suku bunga jangka pendek," kata Ablin.

Ablin memprediksi, kesepakatan perdagangan masih bisa terjadi, dan itu akan menjadi hal yang positif. “Ini mungkin taktik negosiasi 11 jam semata. China juga mengalami tekanan yang cukup besar. Harga daging babi meroket. Harga kedelai sangat tinggi, dan mereka menatap inflasi yang relatif serius, "kata Ablin

Ablin mengatakan kesepakatan tahap pertama masuk akal, dan itulah yang diharapkan pasar. “Mengingat situasi Hong Kong dan semua hal lainnya, saya pikir akan sulit bagi Presiden Xi untuk berjabat tangan dalam suatu kesepakatan besar-besaran,” katanya.

Di sisi lain, Trump harus menunjukkan bahwa dia harus membuat kesepakatan yang sulit secara politis, karena yang lemah akan diserang oleh Demokrat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×