kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pasar Domestik Melemah, BYD Kurangi Produksi di China


Kamis, 26 Juni 2025 / 22:00 WIB
Pasar Domestik Melemah, BYD Kurangi Produksi di China
ILUSTRASI. A view of the logo of BYD during the launch of the BYD eMAX 7, an electric MPV by Chinese car and battery maker BYD, in New Delhi, India, October 8, 2024. REUTERS/Priyanshu Singh


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen mobil listrik asal China, BYD memperlambat produksi dan ekspansi dalam beberapa bulan terakhir. Menurut sumber Reuters, BYD mengurangi jumlah giliran kerja di beberapa pabrik dan menunda rencana penambahan lini produksi.

Langkah ini menjadi sinyal, pertumbuhan penjualan yang selama ini mendorong BYD hingga mengalahkan Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia, mulai melambat. Meski sudah memberikan diskon besar-besaran, BYD masih menghadapi tantangan berupa menumpuknya stok mobil, di tengah persaingan otomotif China.

Beberapa pabrik BYD diketahui membatalkan giliran malam dan memangkas produksi hingga sepertiga dari kapasitas normal. Ini terjadi di setidaknya empat pabrik.

Sejumlah rencana ekspansi juga dihentikan sementara. Reuters melaporkan, mengutip sumber, keputusan ini diambil untuk menghemat biaya, plus karena penjualan tidak mencapai target.

Baca Juga: Xiaomi Luncurkan SUV Listrik YU7, Lebih Murah dari Tesla Model Y

Tahun lalu, BYD menjual 4,27 juta mobil, sebagian besar di China. Tahun ini BYD menargetkan penjualan naik jadi 5,5 juta unit. Tapi, belum diketahui dampak dari pengurangan produksi yang terjadi.

Data Asosiasi Produsen Mobil China menunjukkan pertumbuhan produksi BYD melambat menjadi hanya 13% di April dan 0,2% di Mei dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menjadi laju pertumbuhan paling lambat sejak Februari 2024, saat kegiatan pabrik terhenti selama libur Imlek.

Padahal, sejak kuartal kedua 2023, BYD sempat meningkatkan produksi secara agresif. Namun tren berubah pada tahun ini, dengan rata-rata produksi April dan Mei turun 29% dibandingkan kuartal IV-2024. BYD juga berhasil merebut posisi teratas di pasar mobil listrik global berkat ekspansi dan peluncuran model baru yang lebih murah. 

Survei Asosiasi Diler Mobil China Mei memaparkan, diler BYD memiliki stok mobil rata-rata untuk 3,21 bulan, tertinggi di antara semua merek. Rata-rata nasional hanya 1,38 bulan. Situasi makin berat dengan adanya laporan diler besar BYD di Provinsi Shandong bangkrut dan sedikitnya 20 ruang pamer tutup atau kosong.

Untuk mengimbangi perlambatan pasar domestik, BYD kini semakin serius mencari pasar ekspor. Dalam lima bulan pertama tahun ini, BYD telah menjual 1,76 juta kendaraan. Sekitar 20% diekspor ke luar negeri. 
 

Selanjutnya: Hari Terakhir Perdagangan Bursa di Pekan Ini, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing

Menarik Dibaca: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×