kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar Masih Khawatir, Saham Deutsche Bank Anjlok


Minggu, 26 Maret 2023 / 15:14 WIB
Pasar Masih Khawatir, Saham Deutsche Bank Anjlok
ILUSTRASI. Logo Deutsche Bank. REUTERS/Luke MacGregor/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Saham bank terbesar Jerman, Deutsche Bank jatuh pada hari Jumat pekan lalu karena investor khawatir bahwa regulator dan bank sentral belum mampu menahan guncangan perbankan terburuk sejak krisis keuangan global 2008.

Hal ini turut menyeret saham bank besar lainnya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran semakin meluasnya krisis sektor perbankan global.

Dikutip dari Reuters, indikator tekanan di pasar keuangan yang lebih luas juga terlihat dengan jatuhnya nilai tukar euro hingga turunnya imbal hasil obligasi pemerintah di zona Eropa.

Di sisi lain sebagai upaya untuk meyakinkan investor, Departemen Keuangan AS mengatakan, Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan, yang terdiri dari kepala sejumlah regulator AS sepakat bahwa sistem perbankan AS masih kuat dan tangguh.

Baca Juga: IMF Peringatkan Risiko Stabilitas Keuangan Meningkat dan Perlu Diwaspadai

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen komentarnya sangat diperhatikan oleh pasar untuk memberikan indikasi sejauh mana pihak berwenang bersedia mendukung sektor perbankan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank pada awal bulan ini.

Sebelumnya, Deutsche Bank tengah menjadi sorotan bagi investor, dengan anjloknya saham hingga 8,5%. Indeks saham bank top Eropa juga ditutup turun 3,8%.

"Butuh waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikan masalah dalam sistem perbankan sebelum pasar yakin bahwa ini bukan masalah sistemik," kata Joseph Trevisani, analis senior di FXstreet.com.

Analis perbankan telah menyoroti perbedaan antara kasus Credit Suisse, yang membutuhkan bailout dari UBS Swiss dengan masalah Deutsche Bank. Ia mengatakan, bank asal Jerman ini memiliki fundamental dan profitabilitas yang kuat.

Baca Juga: Evergrande Akan Restrukturisasi Utang, Investor Tetap Panik

Firma riset Autonomous juga mengatakan bahwa Deutsche Bank bukan Credit Suisse berikutnya, sementara analis JPMorgan menulis bahwa pihaknya tidak khawatir dan yakin fundamental Deutsche Bank solid.

"Ini adalah bank yang sangat menguntungkan. Tidak ada alasan untuk khawatir," kata Kanselir Jerman Olaf Schulz.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×