Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pekan ini, aksi jual yang mendalam di akhir sesi perdagangan menandai pelemahan selama lima hari berturut-turut.
Pelemahan pekan ini utamanya disebabkan oleh kabar bahwa Gedung Putih akan memberlakukan tarif tambahan atas produk China, yang dikhawatirkan pelaku pasar akan semakin memanaskan tensi dagang antara kedua negara.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (7/4), Indeks S&P 500 merosot 2,2% dan Dow Jones Industrial Average turun 2,3%. Diikuti oleh penurunan Indeks Nasdaq Composite sebesar 2,3% dan Indeks Stoxx Europe 600 yang turun 0,4% serta MSCI All-Country World Index yang turun 1,2%.
Pelemahan indeks-indeks ini disebabkan karena Presiden AS, Donald Trump memerintahkan peninjauan tarif tambahan yang dikhawatirkan akan mendorong respons agresif dari China. Upaya-upaya baru oleh para pejabat Gedung Putih untuk meredakan kepanikan gagal menenangkan pasar.
Trump sendiri mengatakan gejolak pasar adalah rasa sakit jangka pendek, tetapi bersikeras hasilnya akan membuat AS berada dalam posisi yang lebih baik. Penasehat ekonomi utama presiden mengatakan AS dan China mengadakan diskusi saluran belakang untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan. Sementara, China sebelumnya mengatakan tidak ada pembicaraan yang sedang berlangsung.
"Ini buruk ketika ini terjadi pada hari Jumat. Hal terburuk yang ingin kamu lihat adalah pasar yang buruk pada hari Jumat. karena kemudian orang menjadi panik selama akhir pekan," ujar Donald Selkin, kepala strategi pasar New York Securities Corp, dilansir dari Bloomberg.