kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar saham ditutup melesat pada 2020, investor berharap lebih cerah lagi di 2021


Sabtu, 02 Januari 2021 / 18:04 WIB
Pasar saham ditutup melesat pada 2020, investor berharap lebih cerah lagi di 2021
ILUSTRASI. Pasar saham ditutup melesat pada 2020, investor berharap lebih cerah lagi di 2021


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK.  Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada akhir 2020. Karena itu, banyak investor bertaruh bahwa pesta masih akan berlanjut pada tahun 2021 ini.

Optimisme tersebut dibangun di atas banyang-bayang risiko, termasuk  bahwa pandemi Covid-19 muncul kembali dalam bentuk baru.

Kemudian ada juga kekhawatiran tentang kecepatan pemberian vaksin dan taruhan tinggi Senat AS pada pemilu di Georgia di 5 Januari 2021 untuk keseimbangan kekuasaan di Kongres AS. Namun masih banyak investor yang tak memedulikan ancaman ini.

“Kami akan terus melihat dorongan yang lebih tinggi,” kata kepala manajemen portofolio Commonwealth Financial Network, Peter Essele, yang melihat saham pada tahap awal kenaikan multi-tahun seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/1).

Baca Juga: Jeff Bezos orang terkaya dunia suka melakukan rutinitas ini setiap hari

Ia memperkirakan lebih banyak volatilitas di bulan Januari daripada Desember, kemungkinan karena pemilihan umum Georgia. Jika Partai Republik memenangkan setidaknya satu kursi Senat, mereka akan mempertahankan mayoritas tipis.

Jika Demokrat menyapu semua kemenangan, majelis tersebut akan dibagi menjadi 50-50 dan pemungutan suara yang menentukan akan jatuh ke tangan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, yang memberi Presiden terpilih Joe Biden kekuasaan penuh atas Kongres.

Hal itu meningkatkan kemungkinan proposal reformasi pajak yang dikhawatirkan banyak investor akan menekan harga saham.

Namun, sebagian besar investor tidak mencari kemunduran tajam tahun 2021 ini. Survei pengelola dana BofA Global Research bulan Desember adalah yang paling bullish.

Baca Juga: Bursa New York Memulai Proses Penghapusan Efek dari Tiga Emiten Telko Asal China

Peluncuran vaksin virus korona telah memberanikan investor, bersama dengan pernyataan kesiapan Federal Reserve AS untuk menjaga kebijakan akomodatif, kata ahli strategi.

Memang, reli pasar saham AS selama dua bulan terakhir mungkin cukup mengejutkan. Jajak pendapat akhir November menemukan ahli strategi memperkirakan S&P 500 akan berakhir di level 3.900 pada 2021, yang akan menjadi kenaikan tahunan lainnya setelah indeks naik sekitar 16,3% tahun 2020 menjadi 3.756,07.

Tahun 2020 merupakan tahun yang liar bagi Wall Street. Di pasar bullish sebelumnya, ketika S&P 500 mengeluarkan bull market high sebelumnya, indeks telah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 38% selama rentang 26 bulan sebelum mencapai puncaknya, menurut data Bespoke Investment Group.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas memprediksi IHSG bisa menuju level 6.850 di tahun ini

Beberapa investor mengkhawatirkan pemulihan Covid-19 mungkin sudah diperhitungkan dan penilaian dapat ditarik. Rasio harga-ke-pendapatan 12 bulan ke depan dari S&P 500 saat ini sekitar 22, jauh di atas rata-rata jangka panjangnya yang 15.

Namun, investor masih melihat beberapa bagian pasar, termasuk saham keuangan, rekreasi, dan perhotelan, serta energi yang berpotensi untuk naik. “Pasar, secara keseluruhan, tampaknya tidak overbought,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel.

Selanjutnya: Peringatan Warren Buffett akan potensi kehancuran pasar saham tahun 2021



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×