kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca serangan drone, bursa Arab Saudi dan Teluk ikut 'terbakar'


Minggu, 15 September 2019 / 17:16 WIB
Pasca serangan drone, bursa Arab Saudi dan Teluk ikut 'terbakar'
ILUSTRASI. Bursa Saham Saudi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pasca serangan drone di kilang minyak utama milik pemerintah Arab Saudi, bursa Arab Saudi dan Teluk ikut 'terbakar' alias memerah. Pada pembukaan market Minggu (15/9), indeks acuan Arab Saudi terperosok dalam. Aksi jual terjadi pasca serangan atas dua kilang di jantung industri minyak Arab Saudi sehari sebelumnya yang menggerus lebih dari separuh produksi minyak Saudi.

Menurut jurubicara kelompok pemberontak Houthi kepada Al Masirah TV, pihaknya bertanggungjawab atas serangan drone tersebut. 

Melansir Reuters, indeks acuan Arab Saudi tercatat merosot 2,3%. Penurunan ini melanjutkan kemerosotan yang terjadi sebelumnya akibat valuasi yang sudah terlalu mahal, rendahnya harga minyak, serta kecemasan mengenai outlook ekonomi. 

Baca Juga: Kenaikan harga minyak akibat serangan drone di Arab hanya sementara

Informasi saja, kenaikan indeks Arab Saudi sepanjang tahun ini terhapus sudah. Berdasarkan data yang dihimpun Reuters, indeks Saudi sudah merosot 18% dari posisi tertingginya di 2019 yang tercapai pada awal Mei di level 9.403. 

Pada Minggu (15/9), indeks tercatat turun 1,8% year to date. 

Kenaikan indeks sebelumnya dipicu oleh masuknya Arab Saudi ke dalam indeks pasar negara berkembang MSCI dan FTSE Russell.

"Tidak ada berita positif yang nyata dengan berakhirnya cerita indeks inklusi," kata Muhammad Faisal Potrik, head of research di Riyad Capital.

Baca Juga: AS bersiap melepas cadangan minyak darurat setelah serangan Saudi

"Bursa Saudi lebih mahal dibandingkan bursa lain di kawasan Timur Tengah dan pasar negara berkembang lainnya, ditambah lagi kinerja perusahaan di kuartal kedua tidak baik," tambah Potrik seperti yang di lansir Reuters.

Pasar saham wilayah Teluk lainnya juga bereaksi negatif terhadap serangan itu. Indeks acuan Kuwait, misalnya, turun 1,1%. Sedangkan indeks saham acuan Dubai jatuh 0,8%.

“Sentimen negatif berasal dari adanya aksi serangan kemarin terhadap fasilitas Aramco. Tetapi ini bersifat sementara dan pasar akan meningkat menjelang penutupan,” kata seorang trader di Riyadh, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.

Sejumlah saham perusahaan besar mencatatkan penurunan tajam. Sebut saja saham Saudi Basic Industries, perusahaan petrokimia terbesar kerajaan, turun 3,3%. Penurunan terjadi setelah perusahaan mengatakan telah mengurangi pasokan bahan baku sekitar 49% setelah serangan itu.

Perusahaan petrokimia lain seperti Yanbu National Petrochemicals Co dan Kayan juga mengumumkan pengurangan pasokan bahan baku yang signifikan.

Baca Juga: Fasilitas minyak Saudi Aramco terbakar setelah serangan drone

Serangan tersebut datang pada saat yang buruk bagi Arab Saudi, yang kini tengah  mempersiapkan pencatatan saham baru (IPO)  perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco di bursa Tadawul di Riyadh akhir tahun ini.

Kendati demikian, Eurasia Group mengatakan, serangan tersebut sepertinya tidak akan mengubah rencana IPO Aramco yang telah lama ditunggu-tunggu. Di sisi lain, serangan itu diyakini tetap memengaruhi valuasi Saudi Aramco. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×