kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pasokan ATACMS Menipis, Bom Jarak Jauh AS Menuju Ukraina


Jumat, 14 Maret 2025 / 09:04 WIB
Pasokan ATACMS Menipis, Bom Jarak Jauh AS Menuju Ukraina
ILUSTRASI. AS siap melanjutkan pengiriman bom jarak jauh ke Ukraina yang dikenal sebagai Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat REUTERS/Benoit Tessier


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. AS siap melanjutkan pengiriman bom jarak jauh ke Ukraina yang dikenal sebagai Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat alias Ground-Launched Small Diameter Bombs (GLSDB). 

Dua sumber Reuters yang mengetahui informasi mengenai senjata tersebut mengatakan kepada Reuters, pengiriman dilakukan setelah kualitas bom tersebut ditingkatkan sehingga dapat melawan gangguan Rusia dengan lebih baik.

Amunisi tersebut akan tiba di tengah laporan bahwa pasokan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dengan jarak tempuh yang sama telah menipis.

Bom luncur tersebut dibeli di bawah pemerintahan AS di bawah mantan Presiden Joe Biden menggunakan Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina. 

AS telah membeli senjata dan peralatan militer baru senilai hampir US$ 33,2 miliar untuk Kyiv langsung dari AS dan kontraktor pertahanan sekutu.

Baca Juga: Bagaimana Tanggapan Vladimir Putin Atas Gagasan Gencatan Senjata AS untuk Ukraina?

Pemerintahan Presiden Donald Trump sepakat pada hari Selasa untuk melanjutkan bantuan militer dan pembagian data intelijen dengan Ukraina setelah Kyiv mengatakan siap mendukung usulan Washington untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia.

Dalam beberapa minggu terakhir, 19 GLSDB diuji tembak untuk menilai efektivitas peningkatan tersebut. Sebagian dari modifikasi tersebut melibatkan penguatan koneksi di dalam senjata untuk meningkatkan ketahanannya.

Pengenalan kembali GLSDB ke medan perang dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang, karena persediaannya sudah ada di Eropa. 

Tonton: Rusia Bersikap Hati-Hati Atas Rencana Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina

Menurut sumber Reuters, terakhir kali Ukraina menggunakan senjata tersebut adalah beberapa bulan yang lalu.

Strategi pengacauan oleh Rusia telah membuat banyak GLSDB jarak jauh Ukraina yang relatif baru tidak dapat mengenai target yang dituju.

Selanjutnya: Sebulan Naik 2,41 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (14 Maret 2025)

Menarik Dibaca: Bank OCBC Luncurkan Konsep Premium Guest House Pertama di Solo



TERBARU

[X]
×