kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pasukan hacker Korea Utara semakin meresahkan, ini deretan ulahnya


Rabu, 17 Februari 2021 / 09:06 WIB
Pasukan hacker Korea Utara semakin meresahkan, ini deretan ulahnya
ILUSTRASI. ilustrasi. Pasukan hacker Korea Utara semakin meresahkan, ini deretan ulahnya. REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Peretasan diduga dilakukan hacker Korea Utara sebagai aksi balas dendam atas film satir The Interview yang mengejek Kim Jong Un. Ulah hacker Korea Utara membuat beberapa potongan film bocor meski belum tayang, dan banyak dokumen rahasia lainnya yang disebar secara online.

Hacker Korea Utara juga dituduh melakukan pencurian besar-besaran senilai 81 juta dollar AS (Rp 1,13 triliun) dari Bank Sentral Banglades, serta mencuri 60 juta dollar AS (Rp 836,5 miliar) dari Bank Internasional Taiwan.

Hacker Korea Utara juga disalahkan atas serangan siber global ransomware WannaCry 2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara. Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya lagi.

Pyongyang membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam serangan siber." Hingga berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data vaksin Pfizer oleh hacker Korea Utara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kiprah Hacker Korea Utara, Curi Uang Triliunan Rupiah sampai Retas Vaksin Pfizer",


Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: Intelijen Korsel: Korut berupaya curi informasi soal vaksin Pfizer




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×