Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID -Â KYIV. Pasukan Ukraina berjuang untuk mempertahankan posisi mereka dalam pertempuran berdarah jalanan di kota garis depan timur Sievierodonetsk, ketika Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasinya sulit.
Pertempuran selama berhari-hari di kota industri muncul sebagai hal yang sangat penting, dengan Rusia memfokuskan kekuatan ofensifnya dan berharap mencapai salah satu tujuannya untuk sepenuhnya merebut wilayah Donbas.
"Kita harus mencapai deoccupation penuh dari seluruh wilayah kita," kata Zelenskyy melalui tautan video di sebuah acara yang digelar surat kabar Financial Times pada Selasa (7/6), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Rusia Siap Buka 2 Pelabuhan Ukraina untuk Ekspor Biji-bijian, tapi dengan Syarat
Ditanya tentang komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang penting untuk tidak "mempermalukan" Moskow, Zelenskyy mengatakan: "Kami tidak akan mempermalukan siapa pun, kami akan menanggapi dengan cara yang sama".
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, para pejuang Ukraina saat ini kesulitan untuk menangkis serangan Rusia di pusat Kota Sievierodonetsk.
Sievierodonetsk, Lysychansk, Popasna, tetap menjadi tempat yang paling sulit, Zelenskyy mengungkapkan.
Sementara Rusia mengeklaim, pasukannya telah maju. Reuters tidak bisa secara independen memverifikasi situasi di lapangan.
Sejak didorong mundur dari Kyiv dan Kharkiv, Rusia fokus pada wilayah Ukraina yang dikenal sebagai Donbas, terdiri dari Provinsi Luhansk dan Donetsk, dan paling dekat dengan perbatasan Rusia.