kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Patut ditiru, warga desa di Filipina tukar sampah dengan beras untuk perangi plastik


Kamis, 12 September 2019 / 13:41 WIB
Patut ditiru, warga desa di Filipina tukar sampah dengan beras untuk perangi plastik
ILUSTRASI. Sampah plastik


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Sebuah desa di Filipina tengah berupaya untuk mengurangi sampah plastik dengan menawarkan beras kepada warga yang ingin menukarkan sampah plastik mereka. 

Warga desa Bayanan yang terletak di luar ibu kota Manila, bisa mendapatkan satu kilogram beras, makanan pokok warga Filipina, dengan menukarkan dua kilogram sampah plastik ke pemerintah setempat untuk kemudian didaur ulang. 

Melansir Reuters, hasil riset menunjukkan, negara yang terletak di Asia Tenggara ini merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi laut tertinggi dunia. Selain itu, belum ada penegakan hukum terkait plastik dan kemasan manufaktur. 

Baca Juga: Kisah sampah plastik di Filipina yang kian mengkhawatirkan

"Saya membawa 14 kilo sampah plastik, sehingga saya mendapatkan tujuh kilo beras. Ini bantuan yang sangat besar bagi kami untuk mendapatkan satu kilogram beras per hari," jelas Veronica Dolorico, salah satu warga yang mendukung program ini kepada Reuters.

Dia menambahkan, "Saya juga merasa lingkungan kami sangat kotor. Jika saja saya bisa, saya akan mengangkut seluruh sampah platik di jalan saat saya di luar rumah."

Satu kilogram beras di Filipina dibanderol seharga 30-40 peso atau setara dengan US$ 0,70, yang terbilang cukup mahal bagi warga Filipina seiring tingginya angka kemiskinan di negara tersebut.

Baca Juga: Peta Jalan Kelola Kurangi Sampah Plastik Hingga 30%

Sekitar seperlima populasi dari total 107 juta warga Filipina berada di bawah garis kemiskinan, dengan tingkat konsumsi per bulan kurang dari US$ 241 per orang. 

Menurut Kepala desa Andor San Pedro, desa Bayanan telah mengumpulkan lebih dari 213 kg kemasan sachet, botol dan kantong plastik di sepanjang Agustus. Program ini, menurutnya, juga mengajarkan warga bagaimana membuang sampah yang benar.  




TERBARU

[X]
×