kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PBB ingatkan kekerasan di Bolivia dapat lepas kendali


Minggu, 17 November 2019 / 07:07 WIB
PBB ingatkan kekerasan di Bolivia dapat lepas kendali
ILUSTRASI. Unjuk rasa massa di La Paz, Bolivia, 31 Oktober 2019. (PBB), Sabtu (16/11) mengingatkan, kekerasan di Bolivia dapat "lepas kendali" menyusul pertikaian baru-baru ini antara pasukan keamanan dan petani koka yang loyal kepada Evo Morales


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

Kekerasan di Bolivia menambah keresahan yang meningkat di wilayah tersebut, termasuk di negara tetangga Chile, di mana protes atas ketidaksetaraan sosial berubah menjadi kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 20 orang.

Ekuador, Venezuela, dan Argentina juga dilanda pemogokan, protes, dan kerusuhan yang meluas dalam beberapa bulan terakhir.

Anggaota Ombudsman Bolivia Cochabamba Nelson Cox mengatakan catatan rumah sakit di wilayah pertanian koka menunjukkan “sebagian besar” kematian dan cedera disebabkan oleh luka tembak.

Baca Juga: Trump desak Mahkamah Agung AS hentikan upaya Kongres mendapatkan catatan keuangannya

"Kami sedang bekerja dengan kantor ombudsman nasional untuk melakukan otopsi ... dan mencari keadilan bagi para korban ini," kata Cox kepada Reuters.

Lebih dari 100 orang terluka dalam pertikain itu, kata ombudsman.

Utusan PBB Jean Arnault mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan politisi dan kelompok sosial mulai Minggu (17/11) untuk mengakhiri kekerasan dan mendorong "pemilihan umum yang bebas dan transparan."

Meskipun ibukota La Paz sebagian besar tenang, blokade jalan raya yang masih ada memicu kepanikan di jalan-jalan, dengan banyak orang bergegas menimbun barang kebutuhan sehari-hari karena persediaan semakin rendah dan harga naik.

Baca Juga: Polling Reuters: Pencalonan Michael Bloomberg gerus 3% suara Joe Biden

Meningkatnya keresahan dan jumlah korban yang meningkat mendorong Morales berkomentar dengan nada yang lebih berdamai dengan pemerintah Anez dalam beberapa hari terakhir.

"Demi demokrasi ... Saya tidak punya masalah untuk tidak ikut dalam pemilihan baru," kata Morales kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Mexico City.

Partai pendukung Morales telah meminta sesi kedua di legislatif Bolivia untuk membahas rencana pemilihan baru.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×