kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PBB: Korban sipil dalam konflik Afghanistan tahun ini berkurang 13%


Selasa, 28 Juli 2020 / 10:58 WIB
PBB: Korban sipil dalam konflik Afghanistan tahun ini berkurang 13%
ILUSTRASI.


Sumber: Military.com | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KABUL. Senin (27/7), PBB merilis laporan terkait berkurang nya jumlah korban sipil pada konflik di Afghanistan. Dalam laporannya, PBB menyebut tahun ini korban berkurang setidaknya sebanyak 13%.

Melansir Military.com, penurunan jumlah korban ini didukung oleh mengendurnya operasi militer internasional di Afghanistan sejak awal tahun ini.

Walaupun begitu, laporan dari PBB menunjukkan bahwa jumlah korban akibat konflik masih tetap tinggi. PBB juga mengirimkan pesan kepada Taliban dan pemerintah Afghanistan terkait banyaknya korban sipil ini.

PBB melaporkan ada sebanyak 1.282 orang yang tewas selama konflik bersenjata di Afghanistan pada enam bulan pertama tahun 2020. Sementara sebanyak 2.176 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Tepat 72 tahun lalu, diskriminasi rasial militer AS resmi dihapuskan

Jumlah itu menandai penurunan sebesar 13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 lalu.

PBB juga merinci ada 17 serangan ISIS yang menyebabkan jatuhnya korban sipil pada enam bulan pertama lalu. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 97 serangan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyangkal pernyataan PBB tersebut. Ia menyebut laporan tersebut sebagai upaya propaganda untuk memfitnah Taliban.

Mujahid justru menyalahkan serangan udara dan artileri berat milik pemerintah lah yang menyebabkan jatuhnya banyak korban dari kalangan sipil.

Di sisi lain pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa laporan PBB tersebut sudah cukup jelas membuktikan bahwa Taliban punya tanggung jawab yang besar dalam jatuhnya korban sipil.

Baca Juga: Inggris khawatirkan aktivitas luar angkasa Rusia, ini alasannya

Berdasarkan data yang dirilis, serangan udara yang dilakukan oleh pemerintah Afghanistan bertanggung jawab atas 23% korban sipil. Sementara Taliban bertanggung jawab atas 43$ korban selama konflik Afghanistan tahun ini.

Laporan dari PBB ini dirilis menyusul kesepakatan damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban pada bulan Februari lalu. 

Kesepakatan ini diharapkan bisa membawa harapan bagi Afghanistan yang dilanda konflik berkepanjangan selama puluhan tahun.

Saat ini AS dan NATO juga sudah mulai mengurangi pasukan mereka di sejumlah wilayah konflik Afghanistan. Di sisi lain, kesepakatan tahap kedua antara Taliban dan pemerintah Afghanistan justru tertunda.

Salah satu yang menyebabkan kesepakatan ini terus tertunda adalah penolakan pemerintah Afghanistan untuk membebaskan sejumlah tentara Taliban yang ditahan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×