kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pecah rekor, 56 pesawat tempur China mendekati Taiwan dalam sehari


Selasa, 05 Oktober 2021 / 12:02 WIB
Pecah rekor, 56 pesawat tempur China mendekati Taiwan dalam sehari
ILUSTRASI. Pesawat tempur China J-16.


Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Rekor kunjungan pesawat tempur China ke sekitar Taiwan kembali pecah pada hari Senin (4/10). Sekitar 56 pesawat tempur tercatat mendekati Taiwan dalam rangkaian latihan tempur.

Dilansir dari Global Times, pesawat tempur China yang ikut serta dalam latihan hari Senin antara lain adalah 34 jet tempur J-16, 2 jet tempur Su-30, 2 pesawat perang anti kapal selam Y-8, 2 pesawat peringatan dini KJ-500 dan 12 pesawat pengebom H-6.

Otoritas pertahanan Taiwan melaporkan ada 4 jet tempur J-16 lain memasuki kawasan yang sama pada hari Senin malam.

Data jalur penerbangan yang dirilis oleh Taiwan menunjukkan bahwa seluruh pesawat tempur China aktif di daerah antara pulau Taiwan dan Kepulauan Dongsha di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Semakin kuat, jet tempur siluman FC-31 China kini akan didukung rudal PL-15E

Kehadiran 56 pesawat tempur dalam sehari merupakan rekor baru yang dicatat oleh otoritas pertahanan Taiwan. Rekor itu dipecahkan hanya dua hari setelah China mengirim 39 pesawat, dan tiga hari setelah rekor 38 pesawat tercatat.

Secara keseluruhan, setidaknya ada 149 unit pesawat militer China telah bergabung dalam latihan militer di dekat Taiwan sejak dimulainya liburan Hari Nasional pada hari Jumat (30/9). Aktivitas militer China tercatat pada siang dan malam hari.

Kendali penuh militer China

Latihan skala besar pada hari Senin dilakukan hanya satu hari setelah Departemen Luar Negeri AS merilis pernyataan pers yang menyuarakan keprihatinan atas aktivitas militer China yang dianggap terlalu provokatif.

Merespons kritik itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Dengan tegas, Hua juga menyebut AS tidak memiliki hak untuk berkomentar.

Baca Juga: Kirim 100 pesawat lebih, AS desak China setop kegiatan militer provokatif di Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×