kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku Penembakan Trem Utrecht Ditangkap, Motif Masih Belum Jelas


Rabu, 20 Maret 2019 / 07:33 WIB
Pelaku Penembakan Trem Utrecht Ditangkap, Motif Masih Belum Jelas


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Berita mengenai penangkapan Gokmen Tanis, 37 tahun, datang saat konferensi pers dengan Wali Kota Utrecht Jan van Zanen dan Kepala Kepolisian Kota Rob van Bree pada Senin malam akan diakhiri. Seorang petugas masuk dan memberikan secarik kertas kepada Rob van Bree.

"Kami baru saja mendengar, bahwa terduga pelaku yang sedang buron baru saja tertangkap," kata Rob van Bree kepada wartawan yang hadir. Wali Kota Jan van Zanen menyebut insiden penembakan itu sebagai "hari gelap bagi Utrecht".

Polisi mengatakan, lima orang terluka dan tiga di antaranya masih berada dalam keadaan kritis. Sementara motif pelaku penembakan masih belum jelas. Gokmen Tanis sempat melarikan diri dan baru tertangkap sekitar 9 jam setelah kejadian. Polisi Utrecht juga belum merilis nama-nama korban atas alasan perlindungan privasi dan keamanan.

Tiga orang ditahan

Media di Belanda melaporkan polisi hingga kini menahan tiga orang, termasuk pelakunya. Masih belum jelas kaitan kedua orang lain yang ditahan dengan aksi penembakan itu.

Lima orang terluka dalam serangan itu, dengan tiga di antaranya dalam kondisi kritis, kata Wali Kota Jan van Zanen. Tersangka kedua ditangkap sehubungan dengan kejahatan itu, tetapi sejauh mana keterlibatannya dalam peristiwa Senin tidak jelas.

Harian Belanda Telegraaf melaporkan, Kementerian Dalam Negeri Belanda dan Kepolisian Utrecht belum bisa memastikan apakah Gokmen Tanis dimotivasi oleh terorisme atau perselisihan pribadi.

Gokmen Tanis diketahui sudah sering berurusan dengan polisi. Dia antara lain pernah melakukan pencurian dan perusakan harta benda. Dia juga pernah dihukum karena percobaan pembunuhan pada tahun 2013. Dua minggu lalu dia menghadap pengadilan dengani tuduhan melakukan pemerkosaan.

Situasi siaga

Menyusul penembakan di Utrecht, kota keempat di Belanda terbesar dengan sekitar 350.000 penduduk, polisi segera memberlakukan situasi siaga tertinggi ketika masih mengejar pelaku.

Penduduk diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah, sekolah-sekolah dan kantor-kantor pun ditutup. Helikopter terlihat berputar-putar di atas kota. Beberapa bangunan digeledah polisi, yang mengerahkan satuan anti teror. Setelah Gokmen tertangkap, polisi menurunkan peringatan siaga penuh satu tingkat.

Peristiwa penembakan di atas trem terjadi sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Seorang saksi mengatakan kepada media, pelaku tampaknya menargetkan seorang perempuan. Ketika perempuan itu tertembak, orang-orang ingin membantunya. Lalu pelaku menembak lagi secara sembarangan ke arah kerumunan, lalu melarikan diri.

Hari Selasa (19/03) kantor-kantor publik dan pemerintahan di Belanda mengibarkan bendera setengah tiang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×