Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ROMA. Kota Roma bersiap menggelar operasi keamanan besar-besaran menjelang prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar pada Sabtu (27/4) waktu setempat.
Pemakaman ini diperkirakan akan menarik lebih dari 200.000 pelayat, termasuk puluhan kepala negara dan bangsawan dari berbagai belahan dunia.
Pemakaman akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, tepat di depan Basilika Santo Petrus.
Baca Juga: Ikuti Konklaf, Kardinal Suharyo akan ke Vatikan pada 4 Mei 2025
Menurut perusahaan transportasi publik Roma, arus massa diperkirakan sangat padat karena antusiasme masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Di antara tamu kehormatan yang hadir, terdapat nama-nama besar seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta keluarga kerajaan dari Spanyol, Swedia, dan Belgia.
“Aspek paling kompleks dari pengamanan ini adalah karena banyaknya delegasi dari seluruh dunia yang akan datang ke satu titik yang sama di Roma,” ujar Kepala Kepolisian Roma Roberto Massucci kepada radio RTL 102.5, Kamis (24/4).
Setidaknya 2.000 polisi lokal akan diterjunkan dan didukung oleh ribuan personel dari pasukan keamanan nasional.
Langkah pengamanan mencakup patroli di Sungai Tiber, drone pengintai, penembak jitu, hingga alat militer untuk menetralkan benda terbang asing, menurut sumber Reuters dari kepolisian.
Baca Juga: Ribuan Umat Katolik Berduka: Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus
Sejumlah jalan di sekitar Vatikan akan ditutup total untuk kendaraan. Pemerintah kota juga sedang mengevaluasi jalur terbaik untuk prosesi peti jenazah Paus Fransiskus dari Lapangan Santo Petrus menuju Basilika Santa Maria Maggiore, tempat yang dipilih sang Paus untuk dimakamkan.
Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4) dalam usia 88 tahun. Sejak jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus pada Rabu, puluhan ribu umat telah memberikan penghormatan terakhir. Aparat terlihat berjaga di sekitar basilika dan mengatur antrean peziarah.
Upacara pemakaman dijadwalkan dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat (15.00 WIB).
Kepala Departemen Perlindungan Sipil Nasional, Fabio Ciciliano, memperkirakan massa tidak hanya akan memadati Lapangan Santo Petrus, tapi juga sepanjang rute sejauh 4 km yang menghubungkan Vatikan dengan Santa Maria Maggiore.
Pemerintah Italia sebelumnya telah menetapkan zona larangan terbang (no-fly zone) di wilayah ibu kota sepanjang pekan ini.
Baca Juga: 4 Film Tentang Paus Katolik, Ada yang Tampilkan Prosesi Conclave
Namun, mereka tetap harus mengatur lalu lintas pesawat VIP dan delegasi negara yang tiba dan pergi dari Bandara Fiumicino dan Ciampino.
“Sebagian besar delegasi akan langsung kembali setelah upacara, meski ada juga yang memilih tinggal lebih lama di Roma,” kata Ciciliano.
Sebagai antisipasi lonjakan arus penerbangan, Bandara Militer Pratica di Mare di wilayah selatan Roma disiapkan sebagai cadangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, perusahaan kereta api nasional Italia juga akan menambahkan sekitar 260.000 tempat duduk tambahan.
Sementara operator bandara ADR memperkirakan ada tambahan hingga 20.000 penumpang yang akan datang ke Roma dibandingkan periode libur Paskah lalu.
Roma tidak akan kehilangan sorotan bahkan setelah pemakaman.
Baca Juga: Dari Misa ke Konklaf: Kode-Kode Menuju Paus Baru
Tradisi pemilihan Paus baru yang digelar melalui konklaf rahasia para kardinal biasanya juga menarik perhatian massa dalam jumlah besar.
Konklaf tersebut diperkirakan baru akan dimulai paling cepat pada 6 Mei mendatang.