Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Semuanya mulai berubah drastis pada 2013 sampai 2014 pasca terjadi pembobolan data dari sejumlah perusahaan. Mulai dari perusahaan asuransi Anthem, Home Depot, JPMorgan, sampai Sony Pictures. Bahkan sejak saat itu, keamanan siber menjadi salah satu isu terbesar yang ditakuti pebisnis selain bencana katastropik dan perang.
Di sini, Tanium memang menawarkan cara yang benar-benar baru untuk memindai dan mengontrol keamanan dari ribuan perangkat sekaligus. Hasilnya, software Tanium digunakan oleh sejumlah perusahaan besar mulai dari Visa, Amazon, Best Buy, Nasdaq sampai Departemen Pertahanan AS.
Makin banyaknya klien yang berhasil digaet, tak lantas membuat Orion puas. Ia punya ambisi membuat Tanium menjadi partner yang dicari tiap perusahaan. Untuk itu, ia sadar perlunya pengembangan layanan baru yang bisa makin memenuhi kebutuhan klien.
Untungnya, Orion memiliki tim yang punya visi sama. Hal ini membuat pengembangan produk bisa lebih masif dilakukan. Ternyata hal ini pula disadari oleh para pemodal yang makin berminat menaruh uang di Tanium.
Sebenarnya Orion dan ayahnya, menilai kondisi keuangan Tanium masih sangat sehat. Tanium tak punya utang yang menjadi beban. Selain itu cash flow perusahaan pun mengalir dengan lancar.
Namun pada akhirnya, Tanium membuka tangan kepada investor. Alasannya agar Orion dan sang ayah David Orion tak perlu lagi repot-repot untuk menyetor dana dari kantong pribadi untuk kebutuhan modal kerja Tanium. Dengan adanya guyuran uang dari investor, Orion pun bisa lebih fokus dan mengembangkan produknya.
Selain itu, hal ini pun bisa menjadi pilihan untuk mendiversifikasi risiko dari sisi permodalan. Sebab, ia telah melihat beberapa kali krisis keuangan bisa berpotensi menghancurkan bisnisnya bila salah mengambil langkah.
(Bersambung)