Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Latihan yang melibatkan pembom B-52H Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di dekat perbatasan Rusia merupakan provokasi, Kepala Staf Angkatan Udara Rusia Sergei Surovikin mengatakan dalam briefing untuk atase militer asing, Jumat (11/9).
"Kami percaya bahwa menguji penggunaan pesawat tempur strategis di dekat perbatasan Rusia adalah tindakan yang bermusuhan dan provokatif," tegas Surovikin seperti dikutip kantor berita TASS.
Surovkin mengungkapkan, jet tempur Su-27 dan MiG-29 Ukraina berkolaborasi dengan pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS yang terbang di atas Belanda, Jerman, Polandia, dan Ukraina pada 4 September.
"Penerbangan oleh pesawat tempur mana pun di atas Ukraina tidak berkontribusi untuk meredakan ketegangan di kawasan itu," kata dia.
Baca Juga: Belarusia: Kami akan perang, jika ada yang melakukan tindakan agresi terhadap Rusia
Menurut Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, empat pembom B-52H Angkatan Udara AS juga mencoba mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Hitam.
Tidak tertarik untuk memicu ketegangan
Sementara akhir Agustus, jet tempur Rusia mencegat sebuah B-52H Angkatan Udara AS di atas Laut Baltik dan satu lainnya di atas Laut Hitam.
"Pesawat B-52H terdeteksi oleh sistem radar over-the-horizon pada jarak semaksimal mungkin, yang memungkinkan untuk jet tempur Su-27 dan Su-30SM dari Unit Reaksi Cepat Pertahanan Udara mencegat dan menemani pesawat B-52H dan mencegah mereka melanggar perbatasan Rusia," ungkap Surovikin.
Dia menekankan, jet tempur Rusia telah menghentikan pesawat B-52H mendekati perbatasan Rusia. Dan, tidak ada insiden yang terjadi.
Baca Juga: Bisa bikin panas NATO, China ikut latihan militer gabungan di Rusia
Rusia, Surovkin menegaskan, tidak tertarik untuk memicu ketegangan di sepanjang perbatasannya. Itulah sebabnya, Rusia melakukan sebagian besar acara pelatihan operasional dan tempurnya jauh di pedalaman wilayah mereka.
Sekalipun, Surovikin menyebutkan, dari 28 Agustus hingga 4 September, penerbangan pembom Angkatan Udara AS telah melakukan 10 penerbangan solo dan grup di atas wilayah negara-negara Eropa Barat dan Timur serta wilayah laut terdekat.
“Sebelumnya, kami terutama mendokumentasikan aksi-aksi penerbangan intelijen, namun belakangan(AS dan NATO) militer telah meningkat,” sebut dia.
"Angkatan Udara Rusia akan terus memantau situasi di sepanjang perbatasan Rusia untuk segera mengambil langkah-langkah guna memastikan keamanan Federasi Rusia," tambah Surovkin.