Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
CHICAGO. Pemegang saham Bank of America (BoA) meradang. Pasalnya, bank terbesar AS dari segi asetnya itu tidak memberitahukan kepada para investor mengenai kerugian sebesar US$ 15,3 miliar yang dialami Merrill Lynch & Co pada saat mereka melakukan voting sebelum memutuskan akuisisi.
Berdasarkan laporan keluhan yang disampaikan oleh pemegang saham BoA Steven Sklar di pengadilan federal New York, voting yang dilakukan pada 5 Desember untuk membeli bank tersebut didasarkan pada pernyataan mengenai keuangan Merrill Lynch yang belum direvisi pada kuartal empat 2008.
“Di luar pengetahuannya mengenai kerugian yang dialami Merril Lynch, Direktur BoA Kenneth Lewis tidak menginformasikan hal tersebut kepada pihak investor, sehingga para investor setuju dengan rencana akuisisi tersebut,” demikian bunyi salah poin keluhan itu. Sklar dalam keluhannya juga menyatakan BoA mengakuisisi Merrill Lynch dengan nilai US$ 29 miliar pada transaksi yang ditutup pada 1 Januari. Pada saat itu, para klien Merrill Lynch sudah melakukan penarikan dana senilai US$ 10 miliar pada kuartal akhir tahun lalu.
Pada minggu lalu, Merrill Lynch melaporkan mengalami kerugian pada kuartal empat sebesar US$ 1,79 miliar. Kemudian, pada 15 Januari lalu, Pemerintah Amerika Serikat memberikan dana stimulus berupa paket bantuan senilai US$ 20 miliar dengan penjaminan aset.
Adanya kerugian yang diderita Merrill Lynch, tulis Sklar, tidak dipublikasikan hingga 16 Januari. Oleh karenanya, para pemegang saham BoA menuntut Lewis dan John Thain, chairman BoA, melakukan class action karena menyebabkan kerugian investasi yang mereka lakukan.
“Kami tidak bisa memberikan komentar karena kami belum melihat tuntutannya sama sekali,” kata Juru Bicara BoA Shirley Norton.