Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs mata uang Brasil sempat turun tajam pada hari Kamis (20/8) setelah pemungutan suara senat memicu kekhawatiran investor bahwa posisi fiskal pemerintah memburuk dengan cepat.
Pada Rabu lalu, senat membatalkan veto presiden terkait pemblokiran anggaran pengeluaran yang lebih tinggi untuk gaji pegawai negeri. Ini merupakan langkah yang dapat meningkatkan pengeluaran publik hingga miliaran real. Namun Menteri Ekonomi Brasil Paulo Guedes menganggap hal itu sebagai kejahatan terhadap rakyat.
Pemerintah juga telah mengindikasikan akan memberikan pembayaran darurat kepada masyarakat miskin, meskipun dengan tingkat yang lebih rendah dari 600 real per bulan saat ini. Ini juga akan menekan anggaran.
Baca Juga: Kasus virus corona tembus 22 juta, ini 10 negara dengan infeksi tertinggi
"Tidak seperti negara-negara maju, Brasil sepertinya tidak dapat memetakan arah seperti itu tanpa menempatkan mata uangnya di bawah tekanan serius," kata Oliver Jones kepada Reuters, Jumat (21/8).
"Kemerosotan baru-baru ini adalah pengingat bahwa risiko politik dan fiskal yang kami tandai kembali di bulan Mei belum hilang," tambah dia.
Kurs mata uang real sempat merosot lebih dari 2% pada hari Kamis ke level terendah tiga bulan di 5,67 real per dolar, semakin dekat ke rekor terendah 6,00 real per dolar yang dicapai pada bulan Mei lalu. Tapi, mata uang real di pasar spot akhirnya hanya ditutup melemah 0,03% dalam sehari ke level 5,56 real per dolar AS pada perdagangan kemarin.
Meskipun ekonomi menunjukkan tanda-tanda pulih dari kedalaman krisis virus corona, kurs real merosot hampir 30% tahun ini.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Berada di Atas Angin Melawan Dollar AS
