Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Kementerian Kesehatan Saudi telah menyelesaikan persiapannya untuk menyediakan perawatan medis bagi para peziarah yang akan berkumpul di dataran Gunung Arafat untuk melakukan puncak haji pada hari Kamis, hari kesembilan Dul-Hijjah.
Fasilitas kesehatan di Arafat telah dilengkapi dengan klinik umum yang dikelola oleh dokter keluarga, konsultan internal dan perawat yang berspesialisasi dalam perawatan intensif, serta fasilitas yang dilengkapi untuk menangani sengatan matahari dan stres akibat panas.
Juga akan ada rumah sakit keliling di Arafat dan klinik keliling di Muzdalifah sepanjang Hari Arafat untuk melayani para peziarah sampai keberangkatan mereka. Kementerian juga telah menyiapkan kamp terpadu di wilayah Arafat untuk mengisolasi kasus yang diduga sebagai virus corona dan menerapkan tindakan pencegahan.
Baca Juga: Pemerintah Arab memastikan jamaah haji aman dari virus corona (Covid-19)
Pasukan Pertahanan Sipil telah meningkatkan kesiapan mereka di Mina dan telah mengambil semua langkah untuk menjaga keselamatan peziarah selama mereka tinggal.
Komandan Pertahanan Sipil untuk Haji, Mayjen Hamoud Al-Faraj, mengkonfirmasi kesiapan timnya. "Semua pihak yang terlibat menjalankan tugas mereka untuk menangani risiko sesuai dengan rencana umum untuk ibadah haji," katanya dikutip dari Arab News.
Pada Hari Tarwiyah, kementerian mengumumkan bahwa tidak ada kasus penyakit virus corona (COVID-19) yang dilaporkan di antara para peziarah.
Dengan pemerintah Saudi membatasi jumlah jamaah haji hingga 1.000 untuk menampung penyebaran pandemi COVID-19, salah satu dari mereka yang berhak untuk dapat melakukan haji tahun ini adalah seorang wanita Makedonia yang telah tinggal di Riyadh selama enam tahun.
Hamide Halimi mengatakan kepada Arab News: "Saya telah memimpikan haji sejak saya datang ke sini dan itu akhirnya terjadi," ujarnya.
“Dalam grup saya, kami memiliki 20-an wanita dan sepanjang pengalaman ini, saya hanya bersama wanita. Dari hotel ke Miqat dan Haram, kita semua wanita. Bahkan para wanita yang datang dengan suami mereka, mereka harus tetap dengan para wanita. Jadi ini pengalaman persaudaraan yang luar biasa, "katanya
Baca Juga: Masjidil Haram siap menerima jamaah haji tahun 2020