Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Inovio Pharmaceuticals mengatakan, pemerintah Amerika Serikat telah menghentikan pendanaan studi akhir pengujian kandidat vaksin Covid-19, karena meningkatnya ketersediaan vaksin resmi di negara tersebut.
Imbas kabar ini, saham pengembang obat itu anjlok 31% ke level US$ 6,38 sebelum bel pembukaan perdagangan.
"Keputusan ini bukan cerminan dari penerima atau produk, melainkan lingkungan yang bergerak cepat terkait dengan Operation Warp Speed sebelumnya pada keputusan terkait produk masa depan," kata Departemen Pertahanan AS kepada Inovio, menurut pernyataan perusahaan, seperti diberitakan Reuters.
Menurut Inovio, Departemen Pertahanan AS akan terus mendanai studi tahap menengah yang sedang berlangsung dan menguji kandidat vaksinnya INO-4800.
Pemerintah AS tahun lalu meluncurkan program Operation Warp Speed untuk menyediakan dana bagi perusahaan yang mengembangkan obat dan vaksin untuk memerangi virus corona.
Baca Juga: Kabar baik untuk dunia, ada 24 vaksin virus corona paling potensial
Sejak itu, Amerika Serikat telah mengizinkan penggunaan tiga vaksin dari Pfizer Inc dan mitranya BioNTech SE, Moderna Inc, dan Johnson & Johnson.
Saingan Novavax juga memiliki kandidat vaksin dalam tahap akhir pengembangan klinis dan mengharapkan otorisasi AS datang paling cepat Mei setelah data yang akan segera dirilis dari uji coba vaksin AS ditinjau oleh regulator.
Inovio tertinggal di belakang saingannya dalam perlombaan untuk mengembangkan vaksin Covid-19, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada September menunda sebagian studi IN0-4800, karena mencari informasi lebih lanjut tentang perangkat yang digunakan untuk menyuntikkan vaksin.
Perusahaan mengatakan sedang merencanakan studi global tahap akhir sebagian besar di luar Amerika Serikat berdasarkan hasil yang akan datang dari uji coba tahap menengah.
Inovio menambahkan bahwa pihaknya akan terus menguji kandidat vaksin lainnya, INO-4802, menargetkan varian virus corona.