Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris melarang perwira Israel mengikuti pendidikan di Royal College of Defence Studies, London, mulai tahun depan.
Keputusan ini diambil sebagai respons atas eskalasi perang di Gaza, demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin (15/9/2025).
Royal College of Defence Studies merupakan lembaga bergengsi yang menyelenggarakan pendidikan pascasarjana bidang strategi internasional bagi perwira dari Inggris maupun berbagai negara lain.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris menegaskan, kebijakan ini ditempuh karena pemerintah Israel memutuskan untuk meningkatkan operasi militer di Gaza.
Baca Juga: 13 Miliarder Yahudi Masuk Daftar Orang Terkaya Inggris 2025 Versi The Sunday Times
“Keputusan pemerintah Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza adalah langkah yang keliru. Karena itu, kami memutuskan untuk menghentikan sementara partisipasi perwira Israel dalam program pendidikan yang diselenggarakan Inggris,” ujarnya.
Langkah tersebut dipicu oleh rencana Israel yang diumumkan pada Agustus lalu, yakni mengambil alih Gaza City, tempat sekitar satu juta warga Palestina mengungsi, dengan tujuan menghancurkan kelompok Hamas.
Keputusan Inggris itu menuai protes keras dari Israel. Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Amir Baram, melalui surat resmi kepada Kementerian Pertahanan Inggris dan pihak kampus, menyebut kebijakan tersebut diskriminatif serta bertentangan dengan tradisi toleransi dan keluhuran budi Inggris.
“Pengecualian terhadap Israel adalah tindakan tidak terhormat dan bentuk pengkhianatan terhadap sekutu yang sedang berperang,” tulis Baram.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Indeks FTSE 100 Melorot
Kementerian Pertahanan Inggris menambahkan, pendidikan militer di negaranya menekankan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional.
Saat ini, kurang dari lima personel militer Israel tercatat mengikuti kursus akademik non-tempur di Inggris.
Sebelumnya, pada awal September, Inggris juga melarang pejabat Israel menghadiri pameran persenjataan terbesar di London. Namun larangan itu tidak berlaku bagi perusahaan pertahanan Israel.