Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang akan segera membagikan bantuan berupa uang sewa rumah untuk setidaknya 96.000 rumah tangga di seluruh negeri. Hal ini dilakukan untuk mendukung perekonomian warga yang terpuruk sejak pandemi melanda.
Kyodo melaporkan ada sekitar 109.000 aplikan yang mendaftar untuk mendapatkan bantuan pemerintah tersebut antara bulan April sampai Agustus lalu. Di antaranya, hanya 88% atau sekitar 96.000 aplikasi yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.
Pada tahun fiskal 2010, pemerintah Jepang sempat mengeluarkan bantuan sejenis menyusul krisis keuangan global yang juga dirasakan Jepang. Tahun ini, jumlah penerima bantuan 2,6 kali lebih banyak dari tahun 2010 yang hanya sekitar 37.151 rumah tangga.
Program tersebut awalnya hanya menargetkan pekerja yang kehilangan pekerjaan saja, namun seiring berjalannya waktu, pemerintah kemudian melonggarka persyaratan pada bulan April. Sejak saat itu orang-orang yang yang pendapatannya turun karena kehilangan jam kerja di tengah pandemi juga bisa mengajukan diri.
Baca Juga: Begini respons Jepang setelah Korea Utara pamerkan rudal balistik antarbenua
Untuk bisa mendapatkan bantuan sewa rumah, para pendaftar harus telah kehilangan pekerjaan dalam dua tahun sebelumnya atau mengalami penurunan pendapatan karena alasan yang tidak dapat dihindari, termasuk karena krisis akibat pandemi.
Para pelamar juga harus memiliki pendapatan dan tabungan yang lebih rendah daripada tolok ukur nasional, serta dalam status sedang mencari pekerjaan.
Ukuran pendapatan dan tabungan bervariasi menurut wilayah dan jumlah anggota keluarga yang ada di rumah. Misalnya, orang yang tinggal sendirian di pusat kota Tokyo akan memenuhi syarat jika pendapatan bulanan tidak lebih tinggi dari ¥138.000 (US$ 1.310) dan tabungan tidak lebih dari ¥504.000.
Bantuan hingga ¥53.700 per bulan dapat diberikan kepada orang-orang yang tinggal sendiri di pusat Tokyo selama 3 bulan. Ada kemungkinan untuk diperpanjang hingga 9 bulan.
Baca Juga: Jepang luncurkan kapal selam terbaru, pertama dari kelas Taigei
Rincian bulanan menunjukkan 44.811 aplikasi telah diajukan pada bulan Mei. Pada bulan Juni, pemerintah memutuskan memberi bantuan pada 34.869 rumah tangga setelah banyak bisnis tutup akibat status darurat Covid-19 yang diterapkan antara bulan April-Mei.
Jumlah pendaftar bantuan turun menjadi 14.023 di bulan Juli dan 9.379 di bulan Agustus. Walaupun begitu, angka tersebut termasuk tinggi.
Meskipun bantuan telah diberikan ke banyak orang, namun sejumlah masalah tetap muncul. Salah satu yang sering menjadi sorotan adalah habisnya uang bantuan pada musim dingin milik orang yang mulai menerima bantuan pada musim semi.
Masa pemberian bantuan yang maksimal hanya 9 bulan, kemudian menyebabkan peningkatanan angka tunawisma di musim dingin.
Banyak kelompok yang meminta pemerintah Jepang untuk melonggarkan persyaratan agar lebih banyak orang yang bisa menerima bantuan. Masukan agar masa pemberian bantuan diperpanjang hingga satu tahun juga mulai disuarakan.