Reporter: Barratut Taqiyyah, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MAROKO. Pemerintah Maroko memutuskan untuk menutup sekitar 1.256 mesjid yang dinilai tidak aman. Langkah ini dilakukan untuk menghindari terjadinya keruntuhan menara masjid pada Februari lalu yang menewaskan sekitar 41 orang.
Kementerian Agama Maroko mengatakan, lebih dari 500 mesjid akan dihancurkan dan dibangun kembali. Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan ruangan dan mendirikan tenda agar masyarakat bisa melakukan ibadah untuk sementara waktu.
Sebelumnya, Raja Mohammed memerintahkan untuk memeriksa seluruh masjid di negara itu. Inspeksi itu dilakukan setelah masjid di Meknes yang berusia berabad-abad tahun runtuh pada saat warga Maroko menjalankan ibadah shalat Jumat.
Kecelakaan itu menuai kritik dari publik atas kurangnya perhatian pemerintah terhadap situs-situs keagamaan.
Menteri Agama Maroko bilang, hingga saat ini, pihaknya sudah memeriksa sekitar 19.205 dari total 48.000 mesjid di Maroko. Dalam pemeriksaan itu, pemerintah memutuskan untuk menutup masjid secara keseluruhan sebanyak 6,5%, dan menutup sebagian masjid sebanyak 2,2%.
Pemerintah setempat bahkan sudah mengalokasikan dana sebesar US$ 325 juta untuk kegiatan ini. Termasuk di dalamnya merobohkan dan membangun kembali masjid.