Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan langkah luar biasa untuk mempercepat proses pengajuan visa menjelang Piala Dunia FIFA 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Mengutip usnews, dalam sidang Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada Rabu (waktu setempat), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan bahwa pemerintah sedang merancang strategi termasuk menjalankan operasi konsuler dalam dua shift dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menangani lonjakan permintaan visa.
Kelompok industri pariwisata telah menyuarakan kekhawatiran bahwa lamanya waktu tunggu pengajuan visa dapat menghalangi para penggemar dari 48 negara peserta untuk mendapatkan visa tepat waktu. Beberapa negara, seperti Iran, telah memastikan lolos ke turnamen, namun hubungan diplomatik yang tegang dengan AS dapat menimbulkan hambatan administratif.
Baca Juga: FIFA Gandeng Avalanche (AVAX) untuk Bangun Blockchain Sendiri
Operasi Konsulat 24 Jam dan Pemanfaatan AI
Rubio mengungkapkan bahwa salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah mengalihkan petugas dinas luar negeri ke pos konsuler yang sibuk, sehingga memungkinkan operasi berlangsung selama 24 jam penuh.
"Jika Anda belum mengajukan visa dari Kolombia sekarang, kemungkinan besar Anda tidak akan sampai ke sini tepat waktu kecuali kami menjalankan shift ganda," ujar Rubio.
Sebagai gambaran, waktu tunggu untuk mendapatkan visa turis AS bagi warga Kolombia saat ini mencapai 398 hari, menurut situs resmi Kedutaan Besar AS di Bogotá.
Selain penambahan jam kerja, penggunaan AI disebut dapat mempercepat proses, terutama untuk pelamar yang sudah pernah memiliki visa sebelumnya.
Konteks Politik dan Keamanan
Pendekatan imigrasi Trump yang dikenal ketat telah memunculkan kekhawatiran bahwa para pengunjung dari negara-negara tertentu akan mengalami kendala masuk, terutama menjelang event global seperti Piala Dunia Antarklub FIFA bulan depan dan Olimpiade Los Angeles 2028.
Baca Juga: Tiket Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ludes! GBK Membara 5 Juni
Meski demikian, Presiden FIFA Gianni Infantino, yang dikenal sebagai sekutu Trump, telah meyakinkan bahwa para penggemar internasional akan disambut dengan baik selama turnamen berlangsung.
Namun pernyataan dari Wakil Presiden JD Vance yang mengatakan bahwa para pengunjung "harus pulang setelah menonton pertandingan" menandakan pendekatan yang tetap waspada terhadap isu imigrasi.
Andrew Giuliani, putra dari mantan Wali Kota New York dan penasihat Trump, Rudy Giuliani, diumumkan sebagai Direktur Eksekutif Gugus Tugas Presiden untuk Piala Dunia 2026. Penunjukan ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan turnamen juga akan mendapat perhatian langsung dari lingkaran dalam pemerintahan.