kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilik jaringan Bubble Tea Nayuki kumpulkan pendanaan baru lebih dari US$ 100 juta


Minggu, 03 Januari 2021 / 18:02 WIB
Pemilik jaringan Bubble Tea Nayuki kumpulkan pendanaan baru lebih dari US$ 100 juta
ILUSTRASI. Pemilik jaringan Bubble Tea Nayuki mampu mengumpulkan pendanaan baru senilai US$ 100 juta lebih.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilik rantai bubble tea Nayuki atau dikenal dengan nama Naixue's Tea dalam bahasa China,  telah menyelesaikan putaran pendanaan baru yang menilai perusahaan dengan valuasi mencapai US$ 2 miliar.

Sumber Bloomberg mengatakan, Shenzhen Pindao Restaurant Management Co telah mengumpulkan lebih dari US$ 100 juta dalam putaran pendanaan seri C yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta PAG. Miliarder Jack Ma lewat Yunfeng Capital disebut juga termasuk di antara investor pada putaran pendanaan anyar ini.

Perusahaan ini juga sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana di Bursa Hong Kong, setelah wabah virus korona mengganggu rencananya melantai di Bursa Amerika Serikat (AS).

Perwakilan Shenzhen Pindao mengkonfirmasi penyelesaian putaran pendanaan itu. Perusahaan akan menggunakan seluruh dana segar tersebut untuk penelitian produk dan digitalisasi rantai pasokan.

Baca Juga: Harta Jack Ma hilang ratusan triliun setelah tekanan otoritas China

Nayuki didirikan pada 2015 dan berkantor pusat di Shenzhen, menjual teh buah segar, beberapa dengan busa keju di atasnya, serta teh minuman dingin dan makanan yang dipanggang. Perusahaan ini memiliki lebih dari 350 gerai di 51 kota di China, menurut situs webnya. Perusahaan menyelesaikan putaran pendanaan pada tahun 2018 yang menilai startup tersebut sebesar 6 miliar yuan (US$ 918 juta).

IPO Nayuki dapat menambah daftar potensi penjualan rantai penjualan bubble tea di Hong Kong. Heytea, rantai bubble tea utama lainnya di China, sedang berusaha untuk mengumpulkan US$ 400 juta menjadi US$ 500 juta dalam penawaran umum perdana Hong Kong sebelum akhir 2021, Hong Kong Apple Daily melaporkan pada bulan September.

B & S International Holdings Ltd., yang memiliki waralaba Hong Kong dari rantai teh gelembung Taiwan TenRen, mengumpulkan US$ 12,8 juta dalam IPO Hong Kong pada tahun 2018. Penawaran tersebut kelebihan permintaan lebih dari 2.600 kali di antara investor ritel, menjadikannya salah satu IPO terpanas tahun itu.

Selanjutnya: Colin Huang, pemuda terkaya ke-2 di China ini punya harta fantastis




TERBARU

[X]
×