Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang terkaya ke-4 di dunia, Bill Gates ditahbiskan menjadi pemilik tanah pertanian terbesar di Amerika Serikat (AS) saat ini.
Miliarder yang dikenal sebagai kutu buku ini diam-diam telah mengoleksi tanah pertanian seluas 242.000 hektar (ha) di seluruh AS. Lahan seluas ini cukup untuk menjadikannya pemilik lahan pertanian swasta teratas di negeri Uwak Sam.
Mengutip Forbes, Jumat (15/1), Gates yang cinta terhadap alam terbuka ternyata terus mengoleksi lahan-lahan pertanian selama bertahun-tahun. Gates rajin membeli lahan pertanian di tempat-tempat seperti Florida dan Washington dan The Land Report.
Forbes mencatat bahwa Gates, yang memiliki kekayaan bersih hampir US$ 121 miliar atau setara Rp 1.694 triliun (kurs Rp 14.000) telah membangun portofolio lahan pertanian besar-besaran yang mencakup 18 negara bagian.
Baca Juga: Tak bertahan lama, Elon Musk kembali rebut posisi terkaya dunia dari Jeff Bezos
Kepemilikan terbesarnya ada di Louisiana seluas 69.071 ha, Arkansas seluas 47.927 ha dan Nebraska seluas 20.588 ha.
Selain itu, Gates memiliki saham di 25.750 ha tanah transisi di sisi barat Phoenix, Arizona, yang sedang dikembangkan sebagai pinggiran kota baru.
Menurut penelitian The Land Report, tanah tersebut dimiliki secara langsung dan melalui entitas pihak ketiga oleh Cascade Investments, sarana investasi pribadi Gates.
Investasi Cascade lainnya termasuk perusahaan keamanan makanan Ecolab, pengecer mobil bekas Vroom dan Canadian National Railway.
Meskipun mungkin mengejutkan bahwa seorang miliarder teknologi juga akan menjadi pemilik lahan pertanian terbesar di AS, ini bukan hanya upaya Gates dalam terjun ke bidang pertanian.
Pada tahun 2008, Bill and Melinda Gates Foundation mengumumkan sumbangan sebesar US$ 306 juta dalam bentuk hibah untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan dengan hasil tinggi di antara petani kecil di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.
Baca Juga: Warren Buffett besiap menunggu koreksi saat saham global sentuh level tertinggi
Yayasan tersebut telah berinvestasi lebih lanjut dalam pengembangan dan perkembangbiakan “tanaman super” yang tahan terhadap perubahan iklim dan sapi perah dengan hasil lebih tinggi. Tahun lalu, organisasi tersebut mengumumkan Gates Ag One, sebuah organisasi nirlaba untuk memajukan upaya tersebut.
Tidak sepenuhnya jelas bagaimana lahan pertanian Gates digunakan, atau apakah ada lahan yang dikhususkan untuk konservasi. (Cascade tidak membalas permintaan Forbes untuk berkomentar.) Namun, ada beberapa indikasi bahwa tanah tersebut dapat digunakan dengan cara yang sejalan dengan nilai yayasan.