kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.833   -93,66   -1,35%
  • KOMPAS100 989   -15,88   -1,58%
  • LQ45 764   -12,95   -1,67%
  • ISSI 218   -2,37   -1,07%
  • IDX30 396   -6,38   -1,58%
  • IDXHIDIV20 467   -8,28   -1,74%
  • IDX80 111   -1,81   -1,60%
  • IDXV30 114   -1,25   -1,08%
  • IDXQ30 129   -1,92   -1,47%

Pemimpin Bisnis Dunia Khawatir Risiko Resesi, Kekurangan Tenaga Kerja dan Inflasi


Sabtu, 07 Desember 2024 / 09:38 WIB
Pemimpin Bisnis Dunia Khawatir Risiko Resesi, Kekurangan Tenaga Kerja dan Inflasi
ILUSTRASI. Hasil survei World Economic Forum menyebut, para pemimpin bisnis di seluruh dunia khawatir tentang risiko resesi, kekurangan tenaga kerja, dan inflasi yang meningkat,


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Para pemimpin bisnis di seluruh dunia khawatir tentang risiko resesi, kekurangan tenaga kerja, dan inflasi yang meningkat, meskipun ada beberapa tanda perbaikan dalam kondisi ekonomi global. Demikian survei Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang dipublikasikan, Kamis (5/12), seperti dikutip Reuters.

Peristiwa cuaca ekstrem menjadi perhatian yang meningkat, menyusul tahun dengan suhu yang memecahkan rekor, banjir parah, dan kebakaran hutan, termasuk di negara-negara ekonomi utama seperti Brasil, Jerman, Indonesia, dan Amerika Serikat, menjadi perhatian survei yang dilakukan terhadap lebih dari 11.000 pemimpin bisnis dari negara-negara G20.

"Survei Opini Eksekutif WEF menunjukkan tingkat kecemasan yang signifikan di antara para pemimpin bisnis di negara-negara G20," kata Carolina Klint, kepala komersial, Eropa di Marsh McLennan, mitra WEF, bersama dengan Zurich Insurance.

Baca Juga: Kekayaan Miliarder Dunia Melonjak 17% Menjadi US$ 14 Triliun Tahun Ini

Kemerosotan ekonomi dipandang sebagai risiko teratas bagi para pemimpin bisnis selama dua tahun ke depan, diikuti oleh kekurangan tenaga kerja dan/atau bakat, lalu inflasi. Kemiskinan dan kesenjangan berada di peringkat keempat, dan peristiwa cuaca ekstrem berada di peringkat kelima, survei menunjukkan.

Dalam survei di masing-masing negara, kekhawatiran mengenai risiko buruk dari teknologi, termasuk kecerdasan buatan, menjadi isu utama dan menjadi risiko teratas dalam berbisnis di Indonesia, nomor tiga di Amerika Serikat, dan nomor empat di Inggris, survei tersebut menunjukkan.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×