Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Terkait tuduhan ini, pihak gereja justru menilai bahwa pemerintah lah yang bertanggung jawab karena gagal membendung penyebaran virus dengan benar.
"Otoritas kesehatan lah yang harusnya memberi kompensasi kepada warga dan bertanggung jawab karena tidak secara sempurna memblokir penyebaran virus," ungkap kuasa hukum Gereja Sarang Jeil.
Menariknya, kelompok gereja ini juga menuntut pemerintah untuk meminta kompensasi ke China sebagai negara yang menjadi titik awal penyebaran virus.
Gereja Sarang Jeil terus dipantau karena berhasil meningkatkan angka infeksi dari di bawah 10 orang pada awal Agustus menjadi 150 orang pada 15 Agustus.
Pada 26 Agustus, jumlahnya kembali melonjak menjadi 154 orang menurut data dari Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA).
Pada hari Kamis (17/9), KDCA melaporkan bahwa ada 1.168 kasus yang terkait dengan Gereja Sarang Jeil dan 587 terkait dengan demonstrasi pada 15 Agustus lalu. Semuanya menyebar secara nasional.
Seoul melaporkan 46 kasus baru pada hari ini, Jumat (18/9). Dengan ini total kasus di Seoul menjadi 4.904. KDCA melaporkan jumlah kasus nasional ada di angka 22.783, naik 126 kasus dari hari sebelumnya.