kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon


Minggu, 09 Agustus 2020 / 05:58 WIB
Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon
ILUSTRASI. A general view shows the damage at the site of Tuesday's blast in Beirut's port area, Lebanon August 5, 2020. REUTERS/Mohamed Azakir TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIRUT. Pasca-ledakan dahsyat yang mengguncang Lebanon pada Selasa (4/8/2020), Hezbollah memberi respons di tengah penyelidikan tentang penyebab terjadinya bencana yang telah merenggut nyawa 100 orang lebih dan 5.000 orang luka-luka.

Masih terbuka dugaan apakah itu akibat kelalaian penyimpanan zat eksplosif atau dikarenakan adanya serangan dari lawan. Pada Jumat (7/8/2020), Presiden Michael Aoun masih memperkirakan dua kemungkinan penyebab tersebut.

"Kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," ucap Aoun dikutip dari AFP.

Baca Juga: Petaka Beirut dan Regulasi Kimia Reaktif

Melansir Al Jazeera pada Sabtu (8/8/2020), Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah angkat suara mengenai tudingan keterlibatan pihak pasukan militannya, terhadap ledakan dahsyat yang terjadi di gudang pelabuhan Beirut, Lebanon.

Nasrallah membantah keras klaim pasukannya memiliki simpanan senjata di gudang itu yang memicu ledakan terjadi, dan ia mengatakan bahwa penyelidikan akan "mengungkapkan kebenaran" di balik ledakan mematikan itu.

"Kami tidak memiliki apa-apa di pelabuhan, tidak ada gudang senjata, atau depot rudal atau rudal atau senapan atau bom atau peluru atau amonium nitrat," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan dalam televisi.

Lalu, ia menerangkan juga bahwa, "Orang-orang kami termasuk di antara mereka yang terluka dan tewas dalam ledakan itu." Nasrallah meminta pertanggungjawaban dan mencatat bahwa ada "konsensus" untuk penyelidikan yang adil dan transparan.

Baca Juga: WHO larang negara maju monopoli vaksin virus corona, ini alasannya

"Siapapun yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Tidak ada yang boleh melindungi," katanya.

Sekretaris jenderal kelompok bersenjata itu mengatakan bahwa ledakan di Beirut adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah modern Lebanon dan itu harus ditangani dengan serius.

"Semua personel dan institusi Hezbollah berada di bawah pengawasan negara bagian dan pemerintah kota," kata Nasrallah.




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×