Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mencantumkan pencegahan terhadap kegiatan separatis oleh pasukan "kemerdekaan Taiwan" dan campur tangan pasukan asing sebagai program kerja utama tahun 2021.
Wang Yang, Anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China, menyatakan, negeri tembok raksasa akan menjunjung tinggi prinsip satu-China dan Konsensus 1992.
"Dengan tegas mencegah aktivitas separatis oleh pasukan kemerdekaan Taiwan dan campur tangan pasukan asing, dan secara aktif mempromosikan pembangunan hubungan lintas-Selat yang damai dan terintegrasi, dan mendorong kemajuan reunifikasi," kata Wang dalam konferensi tahunan tentang urusan Taiwan.
Menurut Wang, karena dunia sedang mengalami perubahan besar yang tak terlihat dalam satu abad terakhir, situasi di Selat Taiwan tetap parah dan rumit. Dan, pekerjaan di Taiwan menghadapi perubahan baru dalam peluang dan tantangan.
Baca Juga: Guna tangkis serangan China, Taiwan gelar latihan militer
Tapi "Waktu dan momentum ada di pihak kita," tegas Wang yang juga Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, seperti dilansir Global Times mengutip laporan CCTV.
China akan sepenuhnya menunjukkan tekad dan kemauannya dalam menjaga kedaulatan nasional, serta kepentingan keselamatan dan pembangunan. Dan, "Tidak akan mengizinkan individu atau kekuatan apa pun untuk memisahkan Taiwan dari China dengan cara apa pun," imbuh dia.
Taiwan gelar latihan militer
Sementara pasukan Taiwan yang menggunakan tank, mortir, dan senjata ringan melakukan latihan militer pada Selasa (19/1) yang bertujuan untuk menangkis serangan dari China, yang telah meningkatkan ancamannya untuk merebut kembali pulau itu.
"Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kami untuk menjaga tanah air kami tidak akan pernah berubah," kata Mayor Jenderal Chen Chong-ji, Direktur Departemen Perang Politik, tentang latihan di Pangkalan Hukou, Selatan Taipei, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: China: Pejabat AS yang berperilaku jahat atas Taiwan bakal dapat sanksi
Chen mengatakan, latihan militer itu sebagai pertunjukan tekad Taiwan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak melalui unjuk kekuatan.
Latihan itu juga untuk meyakinkan publik bahwa militer menjaga kewaspadaannya menjelang Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika banyak pasukan cuti.
Pangkalan Hukou terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan yang telah berkembang meskipun ada ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya untuk ditaklukkan dengan kekerasan jika perlu.
Ancaman China yang meningkat datang ketika bujukan ekonomi dan politik tidak membuahkan hasil. Alhasil, membawa China ke permainan perang dan mengirimkan jet tempur serta pesawat pengintai hampir setiap hari ke pulau berpenduduk 24 juta orang yang terletak 160 km lepas pantai Tenggara negeri tembok raksasa itu.