kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pencegahan kegiatan separatis masuk program utama 2021, China akan serang Taiwan?


Selasa, 19 Januari 2021 / 16:39 WIB
Pencegahan kegiatan separatis masuk program utama 2021, China akan serang Taiwan?
ILUSTRASI. Pembom H-6 Angkatan Udara China terbang dekat jet tempur F-16 Taiwan pada foto tertanggal 10 Februari 2020 yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan.


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mencantumkan pencegahan terhadap kegiatan separatis oleh pasukan "kemerdekaan Taiwan" dan campur tangan pasukan asing sebagai program kerja utama tahun 2021.

Wang Yang, Anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China, menyatakan, negeri tembok raksasa akan menjunjung tinggi prinsip satu-China dan Konsensus 1992.

"Dengan tegas mencegah aktivitas separatis oleh pasukan kemerdekaan Taiwan dan campur tangan pasukan asing, dan secara aktif mempromosikan pembangunan hubungan lintas-Selat yang damai dan terintegrasi, dan mendorong kemajuan reunifikasi," kata Wang dalam konferensi tahunan tentang urusan Taiwan.

Menurut Wang, karena dunia sedang mengalami perubahan besar yang tak terlihat dalam satu abad terakhir, situasi di Selat Taiwan tetap parah dan rumit. Dan, pekerjaan di Taiwan menghadapi perubahan baru dalam peluang dan tantangan.

Baca Juga: Guna tangkis serangan China, Taiwan gelar latihan militer

Tapi "Waktu dan momentum ada di pihak kita," tegas Wang yang juga Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, seperti dilansir Global Times mengutip laporan CCTV.

China akan sepenuhnya menunjukkan tekad dan kemauannya dalam menjaga kedaulatan nasional, serta kepentingan keselamatan dan pembangunan. Dan, "Tidak akan mengizinkan individu atau kekuatan apa pun untuk memisahkan Taiwan dari China dengan cara apa pun," imbuh dia.

Taiwan gelar latihan militer

Sementara pasukan Taiwan yang menggunakan tank, mortir, dan senjata ringan melakukan latihan militer pada Selasa (19/1) yang bertujuan untuk menangkis serangan dari China, yang telah meningkatkan ancamannya untuk merebut kembali pulau itu.

"Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kami untuk menjaga tanah air kami tidak akan pernah berubah," kata Mayor Jenderal Chen Chong-ji, Direktur Departemen Perang Politik, tentang latihan di Pangkalan Hukou, Selatan Taipei, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: China: Pejabat AS yang berperilaku jahat atas Taiwan bakal dapat sanksi

Chen mengatakan, latihan militer itu sebagai pertunjukan tekad Taiwan untuk menjaga perdamaian antara kedua belah pihak melalui unjuk kekuatan.

Latihan itu juga untuk meyakinkan publik bahwa militer menjaga kewaspadaannya menjelang Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika banyak pasukan cuti.

Pangkalan Hukou terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan yang telah berkembang meskipun ada ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya untuk ditaklukkan dengan kekerasan jika perlu.

Ancaman China yang meningkat datang ketika bujukan ekonomi dan politik tidak membuahkan hasil. Alhasil, membawa China ke permainan perang dan mengirimkan jet tempur serta pesawat pengintai hampir setiap hari ke pulau berpenduduk 24 juta orang yang terletak 160 km lepas pantai Tenggara negeri tembok raksasa itu.

Selanjutnya: Ancaman militer China atas Taiwan selama 2020 yang tertinggi sejak krisis rudal 1996



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×