Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Google, Larry Page, resmi naik ke posisi orang terkaya kedua di dunia setelah melampaui bos Oracle, Larry Ellison. Lompatan kekayaan Page terjadi seiring reli panjang saham Alphabet yang terus terdorong sentimen positif terhadap bisnis kecerdasan buatan (AI).
Pada pembukaan perdagangan Senin, saham Alphabet menguat 5,8% ke sekitar US$ 317. Kenaikan ini melanjutkan reli 8,4% pekan lalu yang membawa saham dari kisaran US$276 menuju hampir US$300. Secara akumulatif, saham Alphabet sudah melonjak 67% sejak menyentuh level terendah US$ 187,82 pada 1 Agustus.
Sebaliknya, saham Oracle justru terus melemah. Setelah ambles sekitar 12% dalam dua hari perdagangan sebelumnya, harga sahamnya kembali turun 1,5% ke bawah US$196.
Baca Juga: Ini Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia per Juni 2025 versi Forbes
Secara total, saham Oracle telah merosot 43% sejak lonjakan 36% pada 10 September, yang sempat menjadi penguatan intraday terbesar perusahaan itu sejak 1992.
Forbes menghitung kekayaan Page kini menembus US$ 255 miliar setelah bertambah US$8,7 miliar pada Senin. Dalam lima tahun terakhir, kekayaan Page melonjak drastis dari hanya US$50,9 miliar pada 2020 menjadi lebih dari US$144 miliar di awal 2025.
Sementara itu, kekayaan Ellison menyusut menjadi sekitar US$248,8 miliar sejalan dengan koreksi tajam saham Oracle dalam beberapa pekan terakhir.
Sergey Brin, rekan pendiri Google, juga ikut terdongkrak oleh reli ini. Ia melewati Jeff Bezos dan kini menempati posisi orang terkaya keempat di dunia dengan kekayaan sekitar US$ 236,4 miliar.
Perbedaan nilai kekayaan Page dan Brin sebagian dipengaruhi oleh kepemilikan saham Alphabet. Meski bersama-sama memegang 87,9% saham kelas B yang memiliki hak suara terbesar, Page menggenggam 389 juta lembar saham, lebih banyak dibanding Brin yang memegang 362,7 juta.
Baca Juga: Gemini 3 Dongkrak Kekayaan Larry Page, Posisi Jeff Bezos Tergeser
Brin tercatat lebih aktif menjual sahamnya dan melakukan donasi besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sumbangan kumulatif lebih dari US$2 miliar untuk berbagai riset dan organisasi nirlaba, seperti program penelitian penyakit Parkinson.
Reli saham Alphabet dalam beberapa pekan terakhir tak lepas dari euforia pasar terhadap potensi AI. Berkshire Hathaway milik Warren Buffett baru-baru ini mengumumkan kepemilikan saham Alphabet senilai hampir US$5 miliar, langkah langka mengingat perusahaan itu jarang berinvestasi besar di sektor teknologi selain Apple.
Peluncuran model AI terbaru, Gemini 3, pekan lalu juga langsung memicu kenaikan 6% saham Alphabet. Perusahaan ini sebelumnya mengumumkan lonjakan pendapatan cloud sebesar 34% pada kuartal III serta mencetak rekor baru dengan pendapatan kuartalan menembus US$100 miliar.
Sementara itu, Oracle justru terpukul oleh kekhawatiran meningkatnya gelembung AI. Sejumlah raksasa teknologi seperti Nvidia dan Broadcom juga mengalami tekanan serupa.
Baca Juga: Sempat Kalahkan Elon Musk, Kekayaan Larry Ellison Turun 30% dalam Sekejap
Survei Bank of America terhadap manajer investasi global mencatat 45% investor menilai gelembung AI sebagai risiko terbesar saat ini. Kondisi ini mendorong semakin banyak investor bertaruh melawan saham Oracle sebagai bagian dari strategi kontra terhadap euforia AI.
Dengan dinamika tersebut, Page kini berada tepat di bawah Elon Musk dalam daftar orang terkaya dunia, sementara Ellison tergeser ke posisi ketiga.













