kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Pendukung setia desak Trump untuk menerima kekalahan dalam Pemilu AS


Senin, 23 November 2020 / 08:54 WIB
Pendukung setia desak Trump untuk menerima kekalahan dalam Pemilu AS
ILUSTRASI. Seorang sekutu setia terkemuka Donald Trump telah mendesak sang Presiden untuk menghentikan upayanya menolak hasil pemilu AS. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang sekutu setia terkemuka Donald Trump telah mendesak sang Presiden untuk menghentikan upayanya menolak hasil pemilu AS yang memenangkan Joe Biden.

Melansir BBC, Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie menyebut tim hukum presiden sebagai "aib nasional".

Sebelumnya diberitakan, Presiden Trump telah menolak untuk mengakui pemilihan presiden, membuat klaim yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu yang meluas.

Banyak anggota Partai Republik telah mendukung upaya hukumnya. Meski demikian, sejumlah kecil anggota Republik melawan aksi itu.

Baca Juga: Pompeo bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, ini yang jadi bahasannya

Pada hari Sabtu, Trump mengalami pukulan besar di Pennsylvania, setelah seorang hakim menolak gugatan dari tim kampanye Trump yang berusaha membatalkan jutaan surat suara yang masuk di negara bagian yang menjadi medan pertempuran itu.

Dalam putusannya, Hakim Matthew Brann mengatakan pengadilan telah dihadapkan dengan "argumen hukum yang tegang tanpa alasan dan tuduhan spekulatif".

Baca Juga: Orang Amerika pertama bisa dapatkan vaksin corona pada pertengahan Desember

Keputusan tersebut membuka jalan bagi Pennsylvania untuk mengesahkan kemenangan Biden pada hari Senin, di mana presiden terpilih dari Partai Demokrat itu memimpin dengan lebih dari 80.000 suara.



TERBARU

[X]
×