Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Mengingat ketidakpastian tersebut, para peneliti memodelkan berbagai perkiraan kekebalan, dari berapa banyak infeksi berkurang pada bulan-bulan yang bersuhu panas dan jarak sosial untuk memprediksi penyebaran virus corona di masa depan.
Di bawah semua simulasi, termasuk isolasi sosial satu kali dan isolasi intermiten, infeksi akan melonjak ketika pembatasan dicabut.
Baca Juga: Singapura wajibkan semua orang memakai masker, dendanya mencapai belasan juta rupiah
Skenario kasus terburuk adalah pelonggaran jarak sosial tanpa kontrol. Hal ini akan melepaskan gelombang besar penyakit di musim dingin.
Kondisi ini akan mengulang pandemi flu 1918 yang menginfeksi seperempat populasi dunia dan membunuh sebanyak 100 juta orang.