kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian Terbaru di Inggris: Tingkat Keparahan Omicron Lebih Ringan dari Delta


Kamis, 23 Desember 2021 / 13:33 WIB
Penelitian Terbaru di Inggris: Tingkat Keparahan Omicron Lebih Ringan dari Delta
ILUSTRASI. Warga?mengantre di luar pusat vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit St Thomas di London, Inggris, Senin (13/12/2021), di tengah penyebaran varian Omicron. REUTERS/Hannah McKay.


Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dua penelitian baru di Inggris memberikan beberapa petunjuk awal, bahwa tingkat keparahan penyakit varian Omicron mungkin lebih ringan dari Delta.

Hanya, para ilmuwan menekankan, bahkan jika temuan studi awal ini bertahan, setiap pengurangan tingkat keparahan perlu ditimbang dengan fakta varian Omicron menyebar jauh lebih cepat dari Delta dan lebih mampu menghindari vaksin. 

Sebab, banyaknya infeksi varian Omicron masih bisa membanjiri rumahsakit.

Studi baru yang dirilis pada Rabu (22/12) mendukung penelitian sebelumnya di Inggris yang menunjukkan, varian Omicron mungkin tidak berbahaya seperti Delta, Manuel Ascano Jr, ahli biokimia Universitas Vanderbilt yang mempelajari virus corona mengatakan, seperti dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Omicron Menggila, Inggris Laporkan Lebih dari 100.000 Kasus Harian Covid-19

Analisis dari tim tanggap Covid-19 Imperial College London menemukan orang yang terinfeksi Omicron sekitar 20% lebih kecil kemungkinannya untuk pergi ke rumah sakit dibanding mereka yang terpapar Delta.

Dan, 40% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumahsakit selama satu malam atau lebih.

Namun, penyebaran cepat varian Omicron telah mendorong lonjakan kasus di negeri Ratu Elizabeth II dalam tujuh hari terakhir, dengan total 643.219 infeksi, atau melonjak 59%, menurut data Pemerintah Inggris.

Hingga Selasa (21/12), ada 195 pasien dirawat di rumahsakit dengan Omicron dan 18 orang meninggal akibat varian baru virus corona itu, menurut data terpisah dari Pemerintah Inggris, seperti dilansir Reuters.




TERBARU

[X]
×