kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Pengacara Argentina Desak Interpol Terbitkan Red Notice untuk Pencipta LIBRA


Kamis, 13 Maret 2025 / 13:48 WIB
Pengacara Argentina Desak Interpol Terbitkan Red Notice untuk Pencipta LIBRA
ILUSTRASI. Interpol diminta mengeluarkan Red Notice terhadap Hayden Davis, salah satu pencipta token kripto LIBRA.. REUTERS/Agustin Marcarian


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengacara Argentina, Gregorio Dalbon, dilaporkan telah mengajukan permohonan kepada Interpol untuk mengeluarkan Red Notice terhadap Hayden Davis, salah satu pencipta token kripto LIBRA.

Langkah ini diambil menyusul skandal politik yang mengguncang Argentina, setelah dugaan keterlibatan Presiden Javier Milei dalam promosi token tersebut.

Latar Belakang Kasus LIBRA dan Keterlibatan Presiden Milei

Kasus ini bermula ketika Presiden Argentina, Javier Milei, membagikan informasi terkait mata uang kripto LIBRA di akun media sosialnya hanya beberapa menit setelah token tersebut diciptakan pada 14 Februari 2025.

Baca Juga: Token Libra Anjlok! Presiden Argentina Dituduh Lakukan Penipuan, Ini Klarifikasinya

Postingan Milei di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) menyebabkan lonjakan nilai LIBRA ke puncaknya, sebelum akhirnya mengalami kejatuhan tajam yang membuat banyak investor mengalami kerugian besar. Banyak pihak menuduh bahwa insiden ini merupakan skema "pump-and-dump" yang dirancang untuk menguntungkan segelintir individu.

Tak lama setelah insiden tersebut, beberapa pengacara Argentina mengajukan tuntutan hukum terhadap Presiden Milei di pengadilan pidana Argentina. Mereka menuding Milei telah mempromosikan token LIBRA untuk kepentingan pribadi dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi di negara yang sudah menghadapi tantangan ekonomi serius.

Dalbon Menuntut Penangkapan Hayden Davis

Gregorio Dalbon, yang sebelumnya mewakili mantan Presiden Cristina Fernández de Kirchner dalam kasus korupsinya, kini bertindak sebagai kuasa hukum dalam kasus LIBRA. Dalbon menilai bahwa Davis memiliki peran sentral dalam penciptaan dan promosi token kripto LIBRA, yang memiliki dampak besar secara internasional.

Dalam pengajuannya, Dalbon mengungkapkan keprihatinannya bahwa Davis memiliki akses ke sumber dana yang sangat besar, yang dapat digunakannya untuk melarikan diri dari Amerika Serikat atau bersembunyi.

Oleh karena itu, ia meminta dikeluarkannya Red Notice Interpol terhadap Davis guna memungkinkan pihak berwenang untuk menangkap dan mengekstradisinya ke Argentina.

Baca Juga: Skandal Kripto Argentina: US$99 Juta Ditarik dari Token LIBRA, Dikaitkan dengan Milei

Dugaan Skema Pump-and-Dump dalam Kasus LIBRA

Token LIBRA menuai kontroversi setelah mengalami lonjakan harga yang pesat akibat unggahan Javier Milei di media sosial. Namun, hanya dalam beberapa hari, harga token tersebut jatuh secara drastis setelah sejumlah besar token dijual oleh para penciptanya, termasuk Hayden Davis dan perusahaannya, Kelsier Ventures.

Hal ini menimbulkan tuduhan bahwa LIBRA adalah skema "pump-and-dump," di mana harga token sengaja didorong naik sebelum kemudian jatuh, menyebabkan kerugian besar bagi investor yang tidak menyadari skema tersebut.

Laporan juga mengungkap bahwa Davis diduga membual dalam sebuah pesan teks tentang membayar Karina Milei, saudara perempuan presiden, untuk membuat Javier Milei mempromosikan LIBRA di media sosial.

Meskipun demikian, Davis kemudian membantah klaim ini dan menyatakan bahwa ia hanya memperoleh keuntungan sebesar $100 juta dari peluncuran token LIBRA tanpa adanya skema penipuan.

Baca Juga: Presiden Argentina Javier Milei Terancam Pemakzulan akibat Skandal Kripto

Tuntutan Hukum terhadap Javier Milei dan Proses Interpol Red Notice

Seiring dengan jatuhnya nilai token LIBRA, berbagai pihak mulai melayangkan tuntutan hukum terhadap Presiden Milei, menuduhnya telah mempromosikan skema investasi yang merugikan masyarakat Argentina. Dalam pembelaannya, Milei mengklaim bahwa dirinya tidak mempromosikan token LIBRA secara langsung, tetapi hanya menyebarkan informasi tentangnya.

Namun, Dalbon menegaskan bahwa skandal ini memiliki dampak global dan menuntut tindakan hukum internasional. Permohonannya kepada Interpol untuk menerbitkan Red Notice bertujuan agar Davis dapat segera ditemukan, ditangkap, dan diekstradisi ke Argentina untuk menghadapi penyelidikan dan kemungkinan tuntutan hukum.

Selanjutnya: Jangan Asal Klik Link Saldo Dana Kaget! Ini Dia Cara Menghasilkan Cuan di YouTube

Menarik Dibaca: Jangan Asal Klik Link Saldo Dana Kaget! Ini Dia Cara Menghasilkan Cuan di YouTube


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×