kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Pertumbuhan PDB China yang sebenarnya sudah di bawah 3% (1)


Kamis, 08 Agustus 2019 / 12:08 WIB
Pengamat: Pertumbuhan PDB China yang sebenarnya sudah di bawah 3% (1)


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Di sisi lain, Pettis juga meragukan data pertumbuhan ekonomi resmi yang dirilis China. Menurutnya, di China, pertumbuhan PDB tidak menunjukkan hal apapun tentang perekonomian. "Jika Beijing ingin pertumbuhan 7%, maka mereka dapat 7%. Jika mereka ingin 5%, mereka dapat 5%. Itu bukan pertumbuhan yang sebenarnya di China. Jika Anda menuliskan semua investasi yang non produktif, angkanya bisa lebih rendah," jawabnya.

Baca Juga: Di tengah tekanan perang dagang, ekspor China mampu tumbuh 3,3% pada Juli

Bahkan dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi China yang sebenarnya sudah berada di bawah 3%, bukan 6,4% seperti yang dilaporkan pada kuartal I 2019. Dia bilang, perekonomian China tidak berlangsung baik dan perang dagang membuatnya semakin buruk. Tapi sekali lagi, hal ini tidak berdampak pada angka PDB yang dipublikasikan, karena itu adalah angka politis.

Ironinya, lanjut Pettis, semakin buruk perang dagang yang terjadi, kemungkinan semakin tinggi angka PDB resmi China. Dalam rangka menunjukkan bahwa China tidak terkena dampak perang dagang, mereka akan menunjukkan tingkat pertumbuhan PDB yang tinggi. "Namun Anda harus memahami bahwa pertumbuhan PDB yang dipublikasikan bukan performa yang sesungguhnya," imbuhnya.

Baca Juga: Di luar Ekspektasi, Ekspor China Naik 3,3% dan Impor Turun 5,6%

Tak heran, jika dia menilai perekonomian China sangat rentan. Apalagi, saat ini, ada utang yang sangat besar yang dimiliki China yang digunakan untuk mendapat dukungan politis pertumbuhan PDB. Pemerintah pusat sudah mencoba bertahun-tahun untuk menurunkan utang, tapi belum berhasil. Politik di China sangat penting, karena pada akhir Kongres Partai ke 19 Oktober 2017, sepertinya Presiden Xi secara substansial melakukan konsolidasi kekuasaan.

"Hal ini yang mendorong dia harus segera mengimplementasikan reformasi ekonomi. Sepertinya dia sudah mulai melakukan hal itu: Anda bisa lihat pertumbuhan utang mulai melambat secara dramatis. Dan kemudian terjadi sesuatu sekitar bulan April 2018, Anda mulai mendengar desas-desus, dan pada Agustus menjadi jelas bahwa ada tantangan yang signifikan bagi Presiden. Rumornya adalah dia ditantang atas dasar kesalahannya dalam penanganan hubungan AS-China," ungkapnya.

bersambung...




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×