Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tidak ada indikasi dalam tiga bulan terakhir operasi di reaktor 5 megawatt utama Korea Utara di Yongbyon yang secara luas diyakini telah memproduksi plutonium untuk senjata. IAEA sebelumnya mengatakan, reaktor tersebut mungkin telah ditutup sejak Desember 2018.
Selain itu, tambahnya, tidak ada juga indikasi bahwa fasilitas Yongbyon yang dianggap sebagai pabrik pengayaan telah beroperasi. Namun, pekerjaan konstruksi internal di reaktor air ringan eksperimental di sana tampaknya terus berlanjut.
Grossi menambahkan, terdapat "indikasi aktivitas yang sedang berlangsung" di sebuah fasilitas di luar Pyongyang yang disebut Kangson, yang telah menarik perhatian sebagai situs pengayaan potensial.