kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,24   0,10%
  • KOMPAS100 1.061   -1,37   -0,13%
  • LQ45 835   -0,87   -0,10%
  • ISSI 215   0,34   0,16%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 514   0,72   0,14%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Pengawas nuklir PBB: Ada indikasi pekerjaan plutonium di Korea Utara


Selasa, 08 Juni 2021 / 05:40 WIB
Pengawas nuklir PBB: Ada indikasi pekerjaan plutonium di Korea Utara
ILUSTRASI. PBB melihat adanya indikasi tentang kemungkinan pekerjaan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir di Korea Utara.? REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melihat adanya indikasi tentang kemungkinan pekerjaan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir di Korea Utara.

Mengutip Reuters pada Senin (7/6/2021), Badan Energi Atom Internasional tidak memiliki akses ke negara rahasia itu sejak Pyongyang mengusir inspekturnya pada 2009. Negara itu kemudian melanjutkan program senjata nuklirnya dan terus melanjutkan uji coba nuklir. Ledakan terakhir senjata nuklirnya terjadi pada 2017.

IAEA yang berbasis di Wina saat ini terus memantau aktivitas Korea Utara di sejumlah situs, termasuk kompleks nuklir utama di Yongbyon dari jauh, terutama menggunakan citra satelit.

Dalam pembaruan triwulanan untuk pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan, uap terus menerus muncul dari pabrik yang melayani laboratorium pemrosesan ulang di Pyongyang sejak IAEA melaporkannya pada pertemuan terakhir.

Baca Juga: Warga Korea Utara nonton film asing, hukuman mati menanti

“Pabrik uap yang melayani Laboratorium Radiokimia ini terus beroperasi sejak pernyataan terakhir saya kepada Dewan pada bulan Maret,” katanya dalam teks pidato seperti yang dilansir Reuters.

"Durasi operasi ini konsisten dengan waktu yang dibutuhkan untuk kampanye pemrosesan ulang di Laboratorium Radiokimia. Namun, tidak mungkin untuk memastikan bahwa pemrosesan ulang sedang berlangsung," tambahnya.

Baca Juga: Bakal ada pemimpin kedua de facto di bawah Kim Jong Un, siapa dia?

Tidak ada indikasi dalam tiga bulan terakhir operasi di reaktor 5 megawatt utama Korea Utara di Yongbyon yang secara luas diyakini telah memproduksi plutonium untuk senjata. IAEA sebelumnya mengatakan, reaktor tersebut mungkin telah ditutup sejak Desember 2018.

Selain itu, tambahnya, tidak ada juga indikasi bahwa fasilitas Yongbyon yang dianggap sebagai pabrik pengayaan telah beroperasi. Namun, pekerjaan konstruksi internal di reaktor air ringan eksperimental di sana tampaknya terus berlanjut.

Grossi menambahkan, terdapat "indikasi aktivitas yang sedang berlangsung" di sebuah fasilitas di luar Pyongyang yang disebut Kangson, yang telah menarik perhatian sebagai situs pengayaan potensial.

Selanjutnya: Korea Utara kecam pencabutan semua pembatasan rudal Korea Selatan oleh AS



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×