kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengeluaran rumah tangga Jepang bulan Juli naik 0,7% yoy, melesat dari proyeksi


Selasa, 07 September 2021 / 09:34 WIB
Pengeluaran rumah tangga Jepang bulan Juli naik 0,7% yoy, melesat dari proyeksi
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Jepang membuat pengeluaran rumah tangga bulan Juli 2021 meleset dari proyeksi ekonom


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pengeluaran rumah tangga Jepang tumbuh di bulan Juli 2021. Namun, pertumbuhan tersebut kurang dari yang diharapkan karena bangkitnya kasus Covid-19 yang menghambat aktivitas konsumen dan membuat prospek pemulihan ekonomi yang lebih luas diragukan.

Saat ini, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu sedang berjuang untuk melepaskan dampak pandemi virus corona dengan memberlakukan pembatasan darurat baru yang kini mencakup sekitar 80% populasi.

Mengutip Reuters, pengeluaran rumah tangga naik 0,7% year-on-year (yoy) di bulan Juli, setelah penurunan 4,3% yoy pada bulan Juni. Padahal, pasar memperkirakan, pengeluaran rumah tangga bisa naik kira-kira 2,9% yoy.

Kenaikan tersebut sebagian karena kontraksi tajam pada bulan yang sama tahun lalu, ketika pengeluaran rumah tangga merosot 7,6% yoy. Tahun lalu, konsumen menunda pengeluaran untuk hal-hal seperti perjalanan dan menginap karena krisis kesehatan akibat Covid-19.

Jika melihat secara month-to-month, pengeluaran rumah tangga Jepang masih kontraksi 0,9% pada bulan Juli. Ini  merupakan penurunan bulan ketiga secara berturut-turut. Capaian tersebut meleset dari ekspektasi untuk pertumbuhan 1,1%.

Baca Juga: Junta Myanmar sepakat untuk gencatan senjata demi kelancaran bantuan kemanusiaan

"Layanan rekreasi tatap muka tetap melemah dengan memburuknya infeksi Covid-19 dan pemulihan status pembatasan darurat di Tokyo," kata Masato Koike, Ekonom Dai-ichi Life Research Institute.

Takumi Tsunoda, Ekonom Senior Shinkin Central Bank Research Institute, juga mengatakan bahwa infeksi yang berkelanjutan dapat menyeret konsumsi swasta bahkan lebih rendah pada Agustus 2021.

Pengeluaran untuk makanan, rekreasi, dan transportasi naik dari tahun ke tahun sementara pengeluaran untuk barang elektronik konsumen, pembayaran utilitas, dan masker wajah turun.

Sementara itu, data terpisah menunjukkan upah riil yang disesuaikan dengan inflasi pada bulan Juli naik 0,7% dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Namun, kenaikan itu juga karena penurunan tajam yang didorong oleh pandemi tahun lalu.

Data itu tidak mungkin menghilangkan kekhawatiran bahwa ekonomi Jepang berisiko melambat pada kuartal ketiga, karena pertumbuhan eksplosif dalam kasus Covid-19 di dalam negeri dan di bagian lain Asia membebani aktivitas konsumen dan perusahaan.

Selanjutnya: Informasi terkini soal varian Mu yang bikin dunia cemas




TERBARU

[X]
×