Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menandai virus corona varian Mu sebagai "variant of interest". Kini, varian ini dilaporkan telah menyebar ke seluruh Chili, Peru, dan sebagian AS dan Eropa.
Melansir USA Today, varian Mu adalah varian virus corona kelima yang dipantau oleh WHO. Stuart Ray, seorang profesor kedokteran di Universitas John Hopkins, mengatakan varian tersebut menyumbang sebagian besar kasus di Kolombia, Chili, dan Peru, tetapi hanya beberapa kasus di AS.
Menurut Inisiatif Global tentang Berbagi Semua Data Influenza, di AS, varian tersebut menyumbang sekitar 2.000 kasus pada hari Jumat. Negara bagian dengan kasus varian Mu tertinggi adalah California, Florida, Texas dan New York.
WHO menjelaskan, varian Mu pertama kali terdeteksi pada Januari 2021 di Kolombia dan sejak itu menyebar ke beberapa bagian Korea Selatan, Kanada, Eropa, dan Jepang.
Baca Juga: Wamenkes: Varian baru virus Corona Mu belum terdeteksi di Indonesia
Saat ini, kata Ray, yang memprihatinkan adalah varian Mu memiliki kemiripan dengan varian yang lebih mematikan seperti varian Delta, yang menjadi penyebab lebih dari 99% kasus di AS.
Pakar penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan pada jumpa pers hari Kamis bahwa pemerintah "mengawasi varian Mu dengan sangat cermat." Akan tetapi dia menegaskan, varian virus corona yang dominan dan paling mengkhawatirkan tetap varian Delta.
Ray mengatakan, sangat tidak mungkin varian Mu dan varian lainnya akan melampaui kasus varian Delta.
“Masih terlalu dini dan sulit untuk mengukur seberapa menular dan seberapa efektif varian Mu. Tetapi dunia adalah tempat kecil selama pandemi, jadi kami tetap waspada,” kata Ray kepada USA Today.
Baca Juga: Pemerintah waspadai penyebaran virus corona varian Mu
Di Amerika Selatan dan Korea Selatan, kata Ray, vaksin Covid-19 efektif melindungi orang dari penyakit serius terhadap varian Mu. Fauci mengatakan dalam jumpa pers bahwa varian tersebut dapat melampaui antibodi tertentu, tetapi masih diperlukan penelitian lanjutan mengenai hal ini.
Di Kolombia dan Peru, kata Ray, varian tersebut telah menunjukkan tingkat penularan yang tinggi, tetapi belum ada alasan untuk khawatir di AS.
Ray mendesak warga Amerika untuk terus memakai masker dan divaksinasi, sampai ada lebih banyak kasus atau penelitian tentang varian Mu yang dirilis.
"Fitur tertentu dalam varian virus corona tampaknya membuat virus lebih menular, dan kami melihat beberapa fitur tersebut dalam varian Mu," kata Ray. "Tapi saat ini, kami belum mencatatkan masalah besar."