kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Pengendali situs travel online tinggal dua


Sabtu, 14 Februari 2015 / 12:05 WIB
Pengendali situs travel online tinggal dua
ILUSTRASI. Promo Guardian Super Hemat Periode 31 Agustus-13 September 2023.


Sumber: Wall Street Journal | Editor: Dessy Rosalina

NEW YORK. Anda gemar memesan tiket pesawat dan hotel via online? Jika iya, boleh jadi harga penawaran di setiap situs perjalanan online tidak bakal jauh berbeda. Pasalnya, sederet situs travel online kini menginduk alias berkonsolidasi ke beberapa perusahaan saja.  

Kompetisi ketat memicu konsolidasi antar situs travel online. Yang terbaru, Expedia Inc memproses akuisisi terhadap sang rival, Orbitz Worldwide Inc. Keduanya merupakan pemegang saham situs-situs perjalanan yang mungkin sering Anda gunakan saat plesiran (lihat infografik).  

Expedia merogoh kocek US$ 1,34 miliar untuk mendekap Orbitz. Pasca akuisisi, manajemen Expedia dan Orbitz sudah sepakat bakal bergabung alias merger. Namun, rencana merger dan akuisisi ini masih menunggu keputusan regulator anti monopoli di Amerika Serikat (AS).     

Yang menarik, akuisisi Orbitz terjadi kurang dari sebulan setelah Expedia mencaplok situs Travelocity. Tiga pekan lalu, Expedia baru saja membeli Travelocity senilai US$ 280 juta. Pasca merger, tinggal dua entitas yang mengendalikan bisnis situs travel online di negeri Uwak Sam. Yakni Expedia dan Priceline Group Inc. 

Aksi Expedia menyusul ekspansi anorganik Priceline. Tahun lalu, Priceline membeli saham minoritas situs travel China, Ctrip dan situs OpenTable seharga US$ 2,4 miliar. Priceline mengakuisisi situs travel Kayak seharga US$ 1,7 miliar di tahun 2012.

Komisi susut  

Kompetisi makin ketat setelah Amazon dan Google merangsek pasar situs travel di tahun lalu. Misal, saat ini Google menampilkan daftar penerbangan yang terkoneksi dengan tautan menuju pemesanan tiket. Selain kompetisi ketat, konsolidasi situs travel online ditengarai sebagai upaya untuk memperbesar margin. 

Pemasukan terbesar situs travel online berasal dari hotel. Brian McGill, analis Janney Capital Markets mengatakan, komisi yang dikantongi situs travel sebesar 16% per harga kamar. "Komisi ini turun dari 21% di tahun 2009," ujar dia seperti dikutip Wall Street Journal, Kamis (13/2).

Hitungan Henry Harteveldt, analis Atmosphere Research Group, sebanyak 19% pemesanan hotel terjadi lewat situs travel online. Peter Hastings, pemilik The Acadia Hotel Downtown di New England, AS bilang, pemesanan kamar dari turis luar negeri melalu situs travel semakin mendominasi atau hampir 80%.  

“Situs travel efektif memasarkan hotel secara global. Tapi, saya khawatir mereka menaikkan komisi," ujar dia. Saat ini, Hastings memberikan komisi 15% dari harga jual kamar.              


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×