Reporter: Cipta Wahyana, Reuters | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, harus bergerak cepat memperbaiki kualitas koneksi internet mereka. Sebab, penetrasi pengguna internet di negara berkembang masih ketinggalan. Padahal, kini, peran internet dalam ekonomi semakin penting.
Itulah rangkuman laporan terbaru International Telecomunication Union (ITU), salah satu unit PBB yang fokus mengurusi telekomunikasi. ITU memprediksi, tahun ini, jumlah pengguna internet di seluruh dunia akan melewati angka 2 miliar atau hampir sepertiga dari total penduduk jagat yang mereka prediksi bakal mencapai 6,9 miliar di akhir 2010.
Lebih rinci, ITU menghitung, penambahan pengguna internet tahun ini akan mencapai 226 juta. Dari jumlah itu, sekitar 162 juta akan berasal dari negara berkembang yang memang kini memiliki pertumbuhan pengguna internet lebih tinggi.
Di Eropa, kini, tingkat melek internet telah mencapai 65%. Sementara di Amerika mencapai 55% dan di Asia-Pasifik baru 21,9%. Yang palign rendah, di Afrika, baru 9,6% penduduk yang mencicipi internet.
Penting bagi pertumbuhan ekonomi
Meskipun demikian, ITU mengingatkan, di akhir 2010, 71% pengguna internet masih berada di negara maju. Sementara, netter di negara berkembang hanya sekitar 21%. Fakta inilah yang membuat ITU mendorong negara berkembang agar memperluas jaringan internet mereka.
"Jaringan internet cepat sangat penting bagi transformasi ekonomil. Internet dapat menciptakan perkerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi dam produksi, serta mendongkrak daya saing ekonomi dalam jangka panjang,' ujar Hamadoun Toure, Sekretaris Jenderal ITU, Selasa (19/10).