Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesatnya pertumbuhan teknologi digital belakangan ini rupanya tidak mampu mendorong pertumbuhan penjualan gawai pintar atau smartphone. Sepanjang tahun 2018, pengiriman smartphone secara industri mengalami penurunan sebesar 4,1%.
Berdasarkan data Lembaga riset International Data Corporation (IDC), pengiriman gawai pintar pada kuartal IV 2018 (kuartal I 2019 tahun fiskal) diperkirakan hanya mencapai 375,4 juta unit. Capaian itu merosot 4,9% secara year on year (yoy) dan merupakan penurunan kuartal kelima berturut-turut. Alhasil sepanjang 2018, pengiriman hanya mencapai 1,4 miliar atau anjlok 4,1% dari tahun sebelumnya.
Khusus di kuartal IV 2018, pengiriman Apple diproyeksi mengalami penurunan paling tinggi dari antara lima besar perusahaan smartphone, jauh lebih tinggi dari penurunan secara industri. Pengiriman Apple hanya mencapai 68,4 juta unit atau turun 11,5%.
Selama kuartal tersebut, IDC memperkirakan Samsung mencatatkan pengiriman terbesar yakni 70,4 juta. Namun, angka itu juga turun 5,5% yoy. Lalu disusul oleh Apple, kemudian Huawei di peringkat ketiga yang meningkat 43,9% menjadi 60,5 juta unit, Oppo tumbuh 6,8% menjadi 29,2 juta, dan Xiaomi naik 1,4% menjadi 28,6 juta.
Bahkan sepanjang tahun 2018, Samsung masih merajai pengiriman dengan total 292,3 juta walaupun tercatat turun paling tinggi sebesar 8% dari tahun sebelumnya, serta menguasai 20,8% market share. Apple harus rela berada di posisi kedua dengan total pengiriman 208,8 juta atau turun 3,2% dan memiliki market share 14,9%.
Huawei ada di urutan ketiga dengan pengiriman 206 juta dan menguasai 14,7% pangsa pasar, disusul Xiaomi sebanyak 122,6 juta dengan market share 8,7% dan Oppo 113,1 juta dengan pangsa pasar 8,1%.
Ryan Reith, Wakil Presiden Program IDC Quartery Mobile Phone Tracker mengatakan, pasar gawai pintar secara global memang sedang bergejolak saat ini. "Di luar beberapa pasar dengan pertumbuhan tinggi seperti India, Indonesia, Korea, dan Vietnam, kami tidak melihat banyak kegiatan positif pada tahun 2018." katanya seperti dikutip 9to5mac, Jumat (5/4).
Menurut IDC, ada beberapa faktor yang menyebabkan lesunya penjualan smartphone tahun lalu diantaranya melebarnya siklus pergantian, meningkatnya tingkat penetrasi di banyak pasar besar, ketidakpastian politik dan ekonomi, serta frustrasi konsumen yang terus meningkat untuk segmen yang harganya terus meningkat.
Total volume iPhone turun 3,2% sepanjang 2018 dapat dimaklumi mengingat dua pasar terbesarnya (Amerika Serikat dan China) mengalami tahun terburuk untuk kinerja smartphone.
Perkiraan IDC untuk pengiriman Apple di kuartal IV lebih tinggi dari proyeksi Strategy Analytics sebelumnya yakni 65,9 juta. Sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya menyebabkan perbedaan antara temuan Strategy Analytics dan IDC. Sayangnya, Apple tidak lagi melaporkan penjualan unit resminya. Sehingga data hanya bisa menghadalkan dari riset pihak ketiga.