Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Penjualan kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid secara global melonjak 24% pada Juni 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan lembaga riset pasar Rho Motion.
Kenaikan ini terutama didorong oleh permintaan yang masih kuat di China dan Eropa, dua pasar EV terbesar dunia.
Baca Juga: Inggris Obral Diskon Mobil Listrik hingga £3.750 untuk Dorong Permintaan
Namun, di sisi lain, pasar Amerika Utara justru mencatat penurunan, dengan penjualan EV di Amerika Serikat turun 1% dibandingkan Juni tahun lalu.
Rho Motion menilai pasar AS akan kesulitan pulih tahun ini, setelah Presiden Donald Trump mempercepat pemangkasan insentif pajak untuk pembelian mobil listrik melalui rancangan undang-undang belanja negara terbaru.
“Amerika Utara kini untuk pertama kalinya tertinggal dari kelompok ‘rest of the world’ yang mencakup pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah,” kata Charles Lester, manajer data di Rho Motion pada Selasa (15/7).
Baca Juga: Mobil Listrik Semakin Laris, Cek Harga BYD Atto 3 & Chery Omoda yang Turun Harga
Tekanan Tarif dan Tantangan Produsen
Kondisi di Amerika Utara diperparah oleh rencana pemerintah AS untuk mengenakan tarif impor 25% pada kendaraan listrik, termasuk dari merek global.
Hal ini memaksa banyak produsen otomotif internasional untuk merevisi atau bahkan menarik proyeksi penjualan 2025 mereka di pasar AS.
Sebaliknya, pasar Eropa tetap menunjukkan ketahanan, didukung oleh insentif untuk pembeli ritel dan fleet, serta ketersediaan kendaraan listrik dengan harga lebih terjangkau di negara-negara seperti Jerman dan Spanyol.
“Merek Eropa seperti Volkswagen dan Renault masih mendominasi segmen mobil kecil, namun produsen China seperti BYD mulai merebut pangsa pasar, baik di Eropa maupun negara berkembang,” ujar Lester.
Baca Juga: Impor Mobil Listrik Melonjak, Pemerintah Harus Perkuat Produksi Lokal
Rangkuman Angka Penjualan Juni 2025:
- Total global: 1,8 juta unit (EV + plug-in hybrid), naik 24% YoY
- China: 1,11 juta unit, naik 28% YoY
- Eropa: Sekitar 390.000 unit, naik 23% YoY
- Amerika Utara: Lebih dari 140.000 unit, turun 9% YoY
- Negara lainnya (emerging markets): Lebih dari 140.000 unit, naik 43% YoY
Baca Juga: Mobil Listrik Sport Xiaomi YU7 Jadi Saingan Berat Tesla
Outlook Paruh Kedua 2025
Meski sempat ada kekhawatiran perlambatan di China karena berkurangnya subsidi lokal di beberapa kota, Lester memperkirakan dukungan fiskal baru akan kembali diluncurkan, terutama menjelang akhir tahun.
“Kami memperkirakan akan ada suntikan subsidi tambahan di semester kedua, yang akan memberikan dorongan besar bagi volume penjualan,” ujarnya.