kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pensiun, mantan pejabat AS tetap dibayar tinggi


Senin, 11 Mei 2015 / 07:33 WIB
Pensiun, mantan pejabat AS tetap dibayar tinggi
ILUSTRASI. Promo Hypermart Hyper Diskon Weekday Periode 28-30 November 2023.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

Tak lagi duduk di pemerintahan tak membuat sejumlah mantan pejabat Amerika Serikat (AS) kehilangan sumber pendapatan. Malah, setelah meninggalkan posisi penting di pemerintahan, jumlah pundi-pundi kekayaan yang diperoleh semakin menggunung. Adalah Ben Bernanke, mantan Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve) ini menjadi konsultan berbagai perusahaan swasta dengan bayaran yang fantastis.

Pacific Investment Management (Pimco) dan Citadel merekrut Bernanke sebagai penasihat dengan bayaran sekitar US$ 1 juta per tahun. Bernanke juga membanderol biaya bicara sebesar US$ 200.000 untuk sekali keterlibatan.

Selain menjadi penasihat, Bernanke juga menjadi pembicara di sejumlah konferensi internasional mulai dari Abu Dhabi sampai Johannesburg. Pada tahun 2012 silam, nilai aset Bernanke masih tercatat antara US$ 1,1 juta hingga US$ 2,3 juta.

Mantan Kepala Staf Presiden Barack Obama yang juga pernah duduk sebagai eksekutif di JP Morgan Chase & Co, William Daley mengatakan, tidak aneh bagi mantan pejabat pemerintah menyeberang ke sektor swasta.

Menurut Daley yang sekarang menjabat Managing Partner Argentiere Capital, hal tersebut berdampak positif karena menimbulkan simbiosis mutualis. Pada akhirnya, sektor swasta harus memahami kompleksitas pemerintah. Sebab, menjalankan roda pemerintahan lebih sulit ketimbang berbisnis. "Banyak orang di sektor swasta tidak mengerti pemerintahan," kata Daley dalam wawancara televisi Bloomberg.

Staf investasi di Citadel dan Pimco melihat, Bernanke sebagai alat untuk merayu dana pensiun dan beberapa nasabah tajir. Kenneth Griffin yang menjalankan Citadel berhasrat membawa Bernanke karena pria berusia 61 tahun tersebut pernah menjadi orang nomor wahid di industri keuangan AS ketika krisis.

Sementara, salah satu manajer portofolio Pimco berharap bisa mendengar strategi yang luar biasa dari Bernanke dalam pertemuan kuartalan. "Dia tidak akan meminjamkan nama, reputasi dan waktu kecuali itu untuk kompensasi yang berarti," ujar Hank Higdon, Chairman Higdon Partners.

Chief Market Strategiet Convergex Group Nicholas Colas mengamini jika cara pandang dan wawasan Bernanke cukup terkenal di industri keuangan. Menurut Colas, alasan Citadel dan Pimco membayar Bernanke dengan nilai tinggi adalah untuk mencari tahu apa yang salah dengan The Fed. Karena seringkali keuntungan investasi terbesar datang dari pertaruhan kesalahan kebijakan bank sentral.

Pendahulu Ben, Alan Greenspan yang menjabat sebagai Gubernur The Fed selama 13 tahun sejak 1987 hingga tahun 2006, juga meraup kontrak senilai US$ 8,5 juta untuk buku biografinya.

Selain Bernanke, pembuat kebijakan ekonomi lain seperti Robert Rubin, Lawrence Summers, dan Timothy Geithner juga berbalik arah. Lawrence Summers. eks Menteri Keuangan AS pada tahun 1999 sampai 2001 lalu, kini bekerja di perusahaan ekuitas, D.E Shaw & Co. Gerald Ford, mendiang Presiden AS ke-38 pun sempat mencari tambahan kekayaan dengan memasang tarif US$ 25.000 untuk sekali berpidato.

Mantan Presiden AS lain yakni Bill Clinton bahkan mencetak rekor untuk tarif berpidato. Presiden yang lengser pada Januari 2001 silam telah mengantongi duit senilai US$ 106 juta untuk 544 pidatonya dalam kurun waktu 13 tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×