Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Goldman Sachs Group Inc pernah mencatat rekor pendapatan trading pada tahun 2009. Di akhir kuartal IV-2014, kinerja tersebut terlihat kian jauh.
Penurunan bisnis trading menyebabkan pendapatan Goldman sepanjang Oktober-Desember melorot 12% menjadi US$ 7,69 miliar dibanding periode yang sama tahun 2013. Sedangkan laba bersih merosot 7% year on year menjadi US$ 2,17 miliar atau 4,38 per saham dari sebelumnya, US$ 2,33 miliar.
Yang paling melemahkan kinerja Goldman adalah bisnis trading fixed-income, currency, dan commodity (FICC), yang selama ini bisa menjadi penyumbang pendapatan terbesar. Tahun lalu, penurunan harga komoditas, tren penurunan bunga membuat investor enggan membiakkan uang di instrumen investasi ini.
Tercatat pendapatan unit ini US$ 1,16 miliar, turun 31% dari periode kuartal kuartal IV tahun 2013.
Sebaliknya, pendapatan dari divisi trading saham naik 10% menjadi US$ 1,9 miliar. Namun, pendapatan dari divisi trading masih tak kuat menopang Goldman.
Total, pendapatan dan penjualan dan trading sebesar US$ 3,07 miliar pada kuartal terakhir tahun lalu. Jika diakumulasi sepanjang tahun 2014, pendapatan trading tercatat US$ 15,2 miliar, terendah sejak tahun 2005.
Sepanjang tahun 2014, laba dan pendapatan Goldman hanya menguat tipis. Pendapatan tercatat US$ 34,53 miliar dan laba bersih US$ 8,48 miliar di akhir Desember 2014.
Meskipun begitu, Chief Financial Officer Harvey M. Schwatz pada Jumat (16/1) mengaku cukup puas dengan kinerja Goldman. Dia mengatakan, kinerja bank tergantung pada perubahan iklim ekonomi dan mengindikasikan ada ruang untuk perbaikan kinerja.
Tiga bank besar Amerika Serikat, JPMorgan Chase & CO, Bank of America Corp dan Citigroup juga mencatat penurunan pendapatan trading. Namun, penurunan paling mencolok terlihat dari kinerja Goldman. Saham Goldman merosot 0,7% di bursa AS pada Jumat.