Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
"Pencapaian ini didorong dari proposisi nilai yang kami tawarkan kepada konsumen dan merchant kami. Kami selalu antusias menyambut pertumbuhan ekonomi konsumsi Tiongkok, yang didukung oleh percepatan digitalisasi pada segala aspek kehidupan dan pekerjaan. Kami akan terus fokus pada peningkatan pengalaman konsumen dan penciptaan nilai melalui inovasi, selaras dengan tujuan untuk mewujudkan misi kami, yakni memberi kemudahan untuk berbisnis di mana saja di era digital.” kata Zhang dalam keterangan resminya, Senin (17/5).
Dia menambahkan, tanpa memperhitungkan akuisisi Sun Art, pendapatan yang diraih Alibaba sepanjang tahun tersebut sudah melampaui target perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan organik sebesar 32%.
Baca Juga: Ini kesiapan grup konglomerasi memasuki industri bank digital
Maggie Wu, Chief Financial Officer Alibaba Group mengatakan pencapaian ini didorong oleh kinerja kuat dari bisnis perdagangan utama Alibaba serta pertumbuhan berkelanjutan dari Alibaba Cloud. "Kami mencatatkan pertumbuhan 25% YoY pada EBITDA yang disesuaikan dan kami turut memperbanyak investasi pada area bisnis baru dan pertumbuhan strategis,” ujarnya.
Alibaba menargetkan bisa menghasilkan pendapatan sebesar RMB 930 miliar pada tahun fiskal 2022. Dengan mempertimbangkan potensi pasar serta kapabilitas dalam menghasilkan profit dan arus kas, lanjut Maggie Wu, Alibaba berencana untuk menggunakan seluruh profit tambahan dan modal tambahan pada tahun fiskal 2022 untuk mendukung para merchant, serta berinvestasi pada bisnis baru dan area strategis utama perusahaan yang dapat membantu meningkatkan consumer wallet share dan menembus pasar baru.